Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noda, Perdana Menteri Baru Jepang

Kompas.com - 30/08/2011, 13:56 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Parlemen Jepang memilih Yoshihiko Noda sebagai perdana menteri baru negara itu, Selasa (30/8/2011). Dia menjadi pemimpin baru keenam bagi negara itu dalam waktu lima tahun. Noda meraih 308 suara dari 476 suara yang ada.

Perdana menteri terpilih akan secara resmi menduduki pos barunya setelah upacara pengesahan oleh Kaisar Jepang, yang diperkirakan akan berlangsung Rabu. Menjelang pemungutan suara, mantan Perdana Menteri Naoto Kan secara resmi mengajukan pengunduran diri, demikian juga dengan kabinet. Hal itu membuka jalan bagi pemilihan Noda.

Partai Demokratik Jepang, partai yang berkuasa di negara itu saat ini, memilih Noda sebagai pemimpin barunya hari Senin. Noda selama ini menjabat sebagai menteri keuangan di kabinet Kan. Dalam pidato pertamanya sebagai pemimpin partai, Noda menyerukan persatuan partai untuk mengatasi masalah besar Jepang.

"Menjalankan pemerintahan Jepang sama seperti mendorong bola salju raksasa ke atas, ke bukit yang licin," katanya Minggu. "Pada saat seperti ini, kita tidak bisa mengatakan, 'Saya tidak suka orang ini,' atau 'Saya tidak suka orang itu.' Bola salju itu akan turun ke bawah."

Hari Jumat, Perdana Menteri Kan mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri. Popularitas Kan anjlok setelah gempa bumi dahsyat dan tsunami pada Maret lalu yang kemudian memicu krisis nuklir terburuk sejak Chernobyl ketika inti reaktor terlalu panas dan memuntahkan material radioaktif ke area sekitarnya.

Seorang pengamat pergantian perdana menteri Jepang mengatakan, masalah politik negara itu membebani salah satu negara ekonomi terbesar di dunia. Para politisi Jepang kurang mendapat dukungan publik, kata Keith Henry dari Asia Strategy yang berbasis di Tokyo. Asia Strategy merupaka perusahaan konsultan kebijakan pemerintah. "Mereka harus mengubah arah kapal sekitar 180 derajat," kata Henry. Namun, "Sebelum mereka melihat gunung es, mereka tidak akan melakukannya."

Jepang sedang menghadapi program rekonstruksi besar-besaran di wilayah yang hancur oleh tsunami, krisis energi nuklir, dan masalah-masalah yang belum terselesaikan dalam perekonomian.

Noda, seorang konservatif di bidang fiskal, telah berjanji untuk menaikkan pajak dan ingin memprivatisasi aset negara. Pekan lalu, badan rating kredit Moody`s telah menurunkan rating Jepang ke Aa3 dari Aa2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com