Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Samin Lebaran Ikut Keputusan Pemerintah

Kompas.com - 29/08/2011, 21:09 WIB

BLORA, KOMPAS.com — Komunitas Samin yang dikenal dengan nama Sedulur Sikep di Dusun Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengikuti keputusan pemerintah mengenai penetapan 1 Syawal 1432 H.

Ketua Sedulur Sikep Jawa Tengah, Pramugi Prawiro Wijoyo, di Blora, Senin malam, mengatakan warganya selalu menempatkan keputusan pemerintah sebagai keputusan tertinggi, apalagi terkait penetapan 1 Syawal atau Idul Fitri.

"Kalau bagi kami, penetapan 1 Syawal menjadi wewenang pemerintah, sehingga apa yang diumumkan pemerintah itu yang akan kami ikuti," kata dia yang juga Kepala Adat Penganut Kepercayaan Sedulur Sikep Blora.

Bagi Sedulur Sikep atau Komunitas Samin, kata dia, penetapan 1 Syawal tidak menjadi hal yang terlalu diharap-harapkan. "Ditetapkan kapan saja, kami siap mengikuti pemerintah. Karena kami adalah bagian dari pemerintah," kata dia yang berasal dari desa setempat.

Pramugi juga mengatakan, jika pun pemerintah menepatkan 1 Syawal 1432 Hijiriah ditetapkan pada Rabu (31/8), Sedulur Sikep akan menggenapkan puasa Ramadhan mereka menjadi 30 hari.

Mengenai puasa, Sedulur Sikep memiliki pemahaman bahwa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari sifat dengki, iri, dan khianat.

"Bagi kami puasa itu tidak hanya dalam lahir, tetapi juga batin. Kebersihan batin, tidak hanya dijaga pada siang hari, tetapi juga malam hari," katanya.

Puasa dalam makna yang lebih luas, katanya menambahkan, juga dilakukan di luar bulan Ramadhan karena bagi mereka puasa itu adalah menahan diri dari tingkah laku buruk dan merugikan orang lain.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, sejumlah masjid dan mushala di Kabupaten Blora masih menggelar shalat tarawih secara berjamaah meskipun saat ini pemerintah masih menggelar sidang untuk menentukan 1 Syawal 1432 H.

Belum terdengar gema takbir di Kota Satai itu sebagai tanda warga akan merayakan Idul Fitri besok, Selasa (30/8/2011). "Mestinya kita tidak perlu repot dan bingung, asalkan semua warga negara mengembalikan segala keputusan kepada pemerintah," kata Pramugi Prawiro Wijoyo menandaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com