SURABAYA, KOMPAS.com — Tim rukyat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur gagal melihat hilal (bulan sabit) ketika melakukan pengamatan di 9 tempat, Senin (29/8/2011) petang .
"Tim NU di Makassar dan Papua juga gagal melihat hilal. Untuk itu, waktu pelaksanaan Idul Fitri kami menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama," kata Sekretaris PWNU Jatim Mashudi Muhtar.
NU menggunakan metode rukyatul (melihat) hilal untuk menentukan waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Hal itu merujuk pada Hadits bahwa hendaknya mengawali puasa dengan melihat hilal, dan mengakhiri puasa dengan melihat hilal pula.
Di antara tempat untuk melihat hilal itu di Pantai Nambangan (Surabaya), Bukitcondro (Gresik), dan Tanjungkodok (Lamongan). Tim telah melalui seleksi ketat untuk memenuhi persyaratan syari.
Hasil tim rukyatul hilal PWNU ini segera disebarkan ke seluruh Jawa Timur. Untuk itu sebagian masjid, menunggu hasil sidang isbat tersebut. Setelah mengumandangkan adzan shalat Isya, seperti di Masjid Nurul Yaqin Pondok Jati, Sidoarjo, tidak segera diikuti dengan gema takbir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.