Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Bahrain Maafkan Penghinanya

Kompas.com - 29/08/2011, 12:46 WIB

DUBAI, KOMPAS.com — Raja Hamad dari Bahrain mengatakan, Minggu (28/8/2011), ia telah memaafkan semua orang yang menghinanya saat sebulan demonstrasi pro-demokrasi yang dipimpin Syiah dalam upaya membawa kenormalan ke negara itu.    

Ia juga mengatakan, warga sipil yang telah diadili di pengadilan militer karena keikutsertaan mereka dalam demonstrasi yang telah dihancurkan pada pertengahan Maret lalu pada akhirnya akan ditangani oleh pengadilan sipil.

Sementara mereka yang telah dipecat dari pekerjaannya akan ditempatkan kembali. "Ada orang-orang yang dituduh menghina kami dan para pejabat senior di Bahrain, kami hari ini mengumumkan bahwa kami telah memaafkan mereka," katanya dalam pidato pada bangsa untuk menandai akhir bulan puasa Ramadan yang sudah dekat.    

"Meski saya tidak suka campur tangan dalam urusan pengadilan, saya akan memastikan bahwa semua kasus warga sipil akan mendapat putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan sipil," katanya.    

Raja Hamad mengatakan bahwa ia telah memberi perintah untuk memecahkan masalah pegawai dan mahasiswa yang dipecat. "Ketika kami melihat para pekerja di tempat kerja mereka dan mahasiswa di lembagai pengajaran mereka, sementara beberapa pekerja lainnya tidak bekerja dan mahasiswa yang lain tidak belajar, kami terdorong untuk meninjau situasi mereka dalam upaya untuk membantu mereka bergabung dengan rekan kerja dan teman sekolah mereka," katanya.    

"Itu perintah kami pada lembaga terkait dan mereka hendaknya melaksanakannya dengan lebih cepat," katanya.    

Ribuan pegawai Syiah telah kehilangan pekerjaannya karena mendukung demonstrasi. Lalu, sejumlah mahasiswa telah dikeluarkan dari sekolah dan universitas mereka, sementara yang lain dicabut dari progam beasiswa ke luar negeri.    

Mayoritas Syiah kerajaan Teluk yang diperintah oleh Dinasti Sunni, Al-Khalifa, telah memimpin demonstrasi yang meminta pembaruan demokratis yang terinspirasi oleh demonstrasi  menggulingkan Presiden Tunisia dan Mesir.    

Pasukan keamanan Bahrain, dibantu oleh tentara pimpinan Arab Saudi dari tempat lainnya di Teluk, menghancurkan demonstrasi itu setelah membolehkan demonstran berkemah di Manama pusat selama sekitar sebulan. Pemerintah mengatakan, 24 orang, termasuk empat polisi, tewas dalam kerusuhan, sementara empat orang yang lain meninggal di penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com