Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 14 Korban Tewas

Kompas.com - 29/08/2011, 03:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas Badai Irene telah meningkat menjadi 14 orang di seluruh lima negara bagian di Amerika Serikat timur, kata para pejabat darurat Minggu (28/8/2011). Sementara, topan itu berkurang kecepatannya menjadi badai tropis, yang melewati New York City.    

Setengah dari mereka yang meninggal berada di North Carolina, tempat Irene terjadi Sabtu pagi dengan kecepatan angin 140 kilometer jam sebelum bergerak menuju kawasan pantai di bagian timur dan menimpa New York.    

Jumlah korban meninggal bertambah dari delapan, pada Sabtu malam, dengan korban baru termasuk seorang pria terkena pohon tumbang di North Carolina, seorang perempuan di Maryland terkena reruntuhan cerobong asap, dan seorang pria meninggal akibat kebakaran yang terkait badai di Connecticut.    

Juru bicara manajemen bencana North Carolina Brad Deen mengatakan satu di antara enam korban yang meninggal di negara bagiannya adalah seorang pria yang terkena serangan jantung pada Jumat ketika sedang memaku triplek di jendelanya sebagai persiapan menghadapi topan itu. Dua orang juga meninggal di negara bagian itu dalam kecelakaan terpisah saat mengemudi.    

Satu korban lagi meninggal di North Carolina adalah seorang pria yang tertimpa pohon jatuh ketika dia sedang memberi makan binatang-binatang peliharaannya di luar rumah.    

Seorang pria peselancar juga dilaporkan meninggal digulung ombak besar ketika dia berselancar di lepas pantai Florida pada Jumat. "Kami telah mengeluarkan peringatan agar waspada sebelum masuk ke air," William Booher, seorang pejabat pusat darurat.    

Topan Irene terus bergerak ke kawasan pesisir timur di negara-negara bagian Connecticut, Rhode Island, dan Massachusets, Minggu.    

Para pejabat memperingatkan kerusakan akibat banjir dari hujan deras Irene mungkin dirasakan berhari-hari, dan jutaan orang akan hidup tanpa aliran listrik.    

Sementara itu, dari New York diberitakan badai tropis itu melanda kota terbesar di AS tersebut pada Minggu dan menimbulkan kerusakan.    

Banjir terjadi di beberapa lokasi di bagian selatan dan timur Manhattan, dengan insiden lebih serius di Brooklyn, tempat pusat hiburan Coney Island tergenang banjir.    

Banjir besar terjadi khususnya di kawasan rendah di bagian selatan Long Island.    

Angin kencang diperkirakan terjadi di New York hingga Minggu malam dan kecepatannya berkurang ketika ke arah Boston. Tapi, topan pertama yang melanda Big Apple untuk satu generasi sejauh ini tampaknya telah menimbulkan ketakutan.    

Wali Kota New York Michael Bloomberg, yang pernah dikritik karena tanggapan lamban kota itu atas badai salju musim dingin lalu, telah mengeluarkan instruksi antara lain penutupan seluruh sistem transportasi massal pada Sabtu. Ia pun memerintahkan 370.000 orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka.    

Di New Jersey, Gubernur Chris Christie memerintahkan evakuasi satu juta penduduk dari kawasan di tepi pantai.    

Kereta api bawah tanah di New York, bus dan feri Staten Island ditutup. Begitu juga semua bandar udara. Kebijakan itu melumpuhkan kawasan tersebut. The Holland Tunnel dan sebagian the George Washington Bridge, yang menghubungkan New York City ke New Jersey, ditutup sebentar pada Minggu.    

Bursa saham New York menyatakan pihaknya akan buka kembali pada Senin tetapi para pejabat kota itu memperingatkan bahwa alat transportasi menuju New York bisa menjadi mimpi buruk karena belum ada indikasi segera kapan alat transpaortasi publik kembali berjalan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com