KOMPAS.com — Kelompok oposisi Libya hingga Minggu (28/8/2011) sudah membebaskan lebih dari 10.000 tahanan. Pembebasan itu dilakukan sejak oposisi menguasai ibu kota Tripoli. Kebanyakan dari tahanan itu dijebloskan ke bui pada masa pemerintahan Moammar Khadafy.
Kendati begitu, menurut juru bicara kelompok oposisi Kolonel Ahmed Bani, sebagaimana warta Xinhua, sekitar 50.000 tahanan masih hilang. Penyebab tersebut diduga adanya pembunuhan tahanan saat yang bersangkutan selesai ditangkap. Bani mengemukakan hal itu bersamaan dengan pembetulan saluran pipa gas Libya menuju Eropa.
Pada bagian lain, Ketua Dewan Nasional Transisi Mostafa Abdel Jalil pada Sabtu mengatakan akan melakukan pengadilan yang adil bagi para pendukung Khadafy. "Kami menaikkan hadiah bagi siapa saja yang bisa menangkap Khadafy," imbuhnya.
Di medan perang, pasukan oposisi sudah menutup kawasan tempat tinggal Khadafy di Sirte. Sebelumnya, kawasan itu dikuasai pendukung Khadafy.