Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra-Putri Khadafy Hidup Glamor

Kompas.com - 26/08/2011, 08:06 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Pejuang oposisi memasuki kompleks keluarga Moammar Khadafy, Rabu (24/8). Mereka menyaksikan kemewahan di Bab al-Aziziya, Tripoli, dan menjarah barang-barang yang bisa dibawa.

Mereka melampiaskan kemarahan dengan kemewahan yang ada. Di rumah Saadi Khadafy (38), pengusaha, ada mobil BMW, Audi, Lamborghini, Toyota, dan boneka-boneka mahal.

Rumah saudarinya, Aisha, dengan dua lantai memiliki kolam renang khusus dan sauna di dalam ruangan. ”Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” kata Muftah Shubri, seorang warga, soal isi rumah putri Khadafy, berkuasa sejak berusia 27 tahun pada tahun 1969.

Seifallah Gneidi (23), warga yang turut menjarah, mengambil sebotol minuman di rumah Saadi dan sikat gigi bertatahkan emas serta sepasang jins. ”Kami juga ingin memiliki barang seperti itu,” kata Gneidi yang menenteng senjata Kalashnikov.

Dia mengatakan, penjarahan bukan demi harta, tetapi simbol kemarahan. Dia menambahkan, di kamar Saadi terdapat katalog produk mewah dan nama-nama orang, termasuk mitra bisnis Saadi dengan alamat di Sunset Boulevard, Los Angeles, AS.

Saadi tampak sadar soal bahaya yang mengancam hidupnya dengan keberadaan jalan dari rumahnya menuju jalan utama. Saadi juga merupakan pemimpin Federasi Sepak Bola Libya.

Isi rumah Aisha memperlihatkan karakternya yang relatif bersahaja ketimbang Saadi. Di rumahnya ditemukan film bertema anak-anak dan horor. Aisha juga memiliki gelas kristal Bohemian dan jaket kulit buatan Dolce & Gabana. Tentu rumah putra-putri Khadafy itu amat luas dan supermewah.

Operasi wajah Khadafy

Soal kemewahan itu, seorang ahli bedah plastik asal Brasil, Liacyr Ribeiro, mengenang kunjungannya suatu waktu tahun 1994 ke rumah Khadafy. Saat itu dia diundang menteri kesehatan. ”Saya kira tugas saya adalah untuk keperluan istri Khadafy,” kata Ribeiro, yang berusia 70 tahun.

”Setelah saya tiba di rumahnya, ternyata saya hendak menangani Khadafy,” kata dokter itu. Dia mengatakan, hunian Khadafy itu memiliki terowongan yang amat berliku-liku sehingga Ribeiro setiap kali harus dipandu. ”Saya kaget dengan semua yang saya lihat,” kata Ribeiro soal kemewahan seisi hunian Khadafy, yang kini berwajah lebih tertata dengan kulit yang terlihat masih kencang di wajahnya.

Dia juga melakukan penyuburan untuk rambut Khadafy. Dia menambahkan, para dokter yang bertugas di kompleks Khadafy hampir semua warga asing, seperti Pakistan, Yugoslavia, Rusia, dan Mesir. ”Saya kira itu adalah karena dia takut warga Libya membunuhnya.” (AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com