ISLAMABAD, KOMPAS.com - Setidaknya 33 orang tewas ketika banjir bandang melanda satu lembah dengan banyak desa berlapis pada kedua sisinya di distrik utara Pakistan, Kohistan, sejak Kamis (25/8/2011) pagi, kata saluran televisi lokal Urdu, Duniya. Puluhan rumah juga hancur oleh banjir yang dipicu hujan deras semalam di daerah tersebut, kata laporan itu.
Helikopter-helikopter penyelamat telah dipanggil untuk menyelamatkan orang-orang yang terkena dampak di lembah itu. Sepekan lalu, hujan deras juga menjadi penyebab banjir di Pakistan selatan. Akibatnya, 700.000 orang telantar dan memaksa 60.000 orang lainnya meninggalkan rumah mereka, kata para pejabat.
Desa-desa yang dilanda banjir dan tanaman hancur di tengah provinsi Sindh, salah satu dari daerah paling parah akibat banjir pada 2010, yang menyebabkan 21 juta orang telantar dan kerugian 10 miliar dollar AS. "Setidaknya 700.000 orang terkena dampak banjir yang diakibatkan hujan belum lama ini di enam distrik provinsi Sindh," kata Sajjad Haider Shah, seorang pejabat di badan manajemen bencana provinsi itu kepada AFP.
"Sekitar 60.000 orang kehilangan tempat tinggal,yang mengungsi ke daerah-daerah yang lebih tinggi," kata Shah dan menambahkan 30 orang tewas pekan lalu.
Seorang pejabat senior lain pemerintah mengonfirmasikan jumlah orang yang terkena dampak banjir itu.
Menteri Besar Sindh Sayed Qaim Ali Shah mengemukakan kepada wartawan Selasa malam bahwa satu juta orang terkena dampak banjir, tetapi tidak memberikan rincian.
Puluhan ribu orang masih tinggal di kamp-kamp darurat setelah banjir tahun lalu. Sementara, lembaga bantuan Inggris Oxfam menuduh Pakistan gagal melakukan tindakan-tindakan pencegahan, membuat daerah-daerah itu rawan dilanda banjir pada musim mendatang.
Tentara dan angkatan laut menggunakan helikopter-helikoper dan kapal-kapal motor menyelamatkan orang-orang yang terperangkap akibat air bah yang deras, kata Kazim Jatoi kepala pemerintah distrik Badin.
"Personel angkatan darat dan laut tiada hentinya memindahkan korban dari tempat-tempat yang berbahaya ke daerah-daerah yang lebih aman," kata Jatoi.
Badan kemanusian terbesar Pakistan Edhi Foundation, menyerukan usaha pertolongan yang luas Rabu untuk membantu mereka yang menghadapi bahaya. "Kami memberikan bantuan pangan dan kebutuhan penting lainnya kepada penduduk yang selamat, tetapi tidak banyak dan orang lebih banyak dan organisasi-organisasi harus turun tangan dalam situasi seperti ini" kata Anwer Kazmi dari Edhi Foudation kepada AFP.
Jatoi mengatakan kamp penampungan telah dibangun di 150 gedung sekolah tetapi mengatakan kebutuhan menedsak adalah tendan-tenda dan makanan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.