Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh Tiaka, Pemprov Sulteng Panggil Medco

Kompas.com - 25/08/2011, 10:56 WIB

PALU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah segera memanggil manajemen PT Medco E&P Indonesia terkait kerusuhan di lapangan minyak yang dikelolanya di Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali.

Asisten I Sekdaprov Sulawesi Tengah Baharuddin HT di Palu, Rabu kemarin sempat mengatakan, pemanggilan itu untuk meminta kejelasan soal tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Medco E&P Indonesia terhadap masyarakat di sekitar Pulau Tiaka yang saat ini diduga menjadi sumber masalah.

"Mungkin saja ada tanggung jawab sosial yang belum dipatuhi Medco sehingga masyarakat marah," katanya.

Baharuddin mengaku akan membahas masalah ini dengan Gubernur Sulawesi Tengah agar bisa segera diselesaikan. Selain itu, dia juga meminta situasi ketertiban tetap dijaga baik oleh masyarakat maupun aparat.

Baharuddin juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi di Pulau Tiaka.

Sebelumya, Ketua Komnas HAM daerah Sulawesi Tengah Dedy Askari mengaku telah mengirim sejumlah petugas ke lokasi bentrok untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki insiden di Pulau Tiaka. Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah Dewa Parsana mengaku tidak mau berspekulasi terkait dugaan adanya aktor intelektual di balik kerusuhan berdarah tersebut.

Dari hasil penanganan kasus itu terdapat 23 orang yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulawesi Tengah. Puluhan tersangka itu ditangkap karena diduga kuat melakukan pembakaran dan perusakan fasilitas investor minyak Badan Operasi Bersama (JOB) antara Pertamina dan PT Medco E&P Indonesia di Pulau Tiaka, Kecamatan Mamosalato, Senin (22/8/2011) sore.

Kerusuhan di Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali itu dipicu oleh tuntutan warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, yang telah beberapa kali dijanjikan ketersediaan aliran listrik, namun belum juga direalisasikan oleh perusahaan yang mengebor minyak di Tiaka.

"Informasinya, perusahaan sempat menjanjikan kepada warga soal penyediaan listrik dan fasilitas umum lainnya, tetapi sampai sekarang belum terealisasi," kata Kapolda Sulawesi Tengah Dewa Parsana.

Atas janji yang tak kunjung direalisasikan perusahaan itulah, masyarakat setempat berkumpul dan mendatangi Pulau Tiaka untuk bertemu dengan pimpinan perusahaan, namun massa kecewa karena gagal dalam negosiasi.

Amuk massa dan bentrokan dengan aparat kepolisian setempat pun tak terhindarkan. Kejadian itu menyebabkan dua orang tewas, dan belasan orang mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com