Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 14 Miliar untuk Kepala Khadafy

Kompas.com - 25/08/2011, 03:14 WIB

BENGHAZI, KOMPAS.com — Dewan pemberontak Libya menawarkan hadiah 2 juta dinar Libya atau setara Rp 14 miliar untuk menangkap, hidup atau mati, Moammar Khadafy.

Para pemberontak juga akan menjanjikan amnesti kepada orang-orang di lingkaran dalam Khadafy yang membunuh atau menangkapnya. Mustafa Abdel Jalil, Ketua Dewan Transisi Nasional atau Transitional National Council (TNC) mengatakan hal itu, Rabu (24/8/2011).

Uang hadiah itu disediakan oleh dua pengusaha Libya di Benghazi.

"Dewan Transisi Nasional mengumumkan bahwa bagi setiap lingkaran dalamnya yang membunuh Khadafy atau menangkap dia, masyarakat akan memberikan amnesti atau pengampunan untuk kejahatan apa pun yang telah dia lakukan," kata Jalil.

Hingga kini, keberadaan Khadafy belum diketahui. Pasukan pemberontak yang menyerbu kompleks Khadafy Bab al-Azaziya tidak berhasil menemukan dia dan anggota keluarganya.

"Kami pikir Khadafy bersembunyi di suatu tempat di Tripoli. Ia mungkin berada di daerah al-Hadhba al-Khandra," kata seorang pejabat.

Mahmud Nacua, pejabat di Kedubes Libya di London, Inggris, meyakini Khadafy bersembunyi di sebuah peternakan di pinggiran ibu kota.

Melalui hubungan telepon kepada televisi Suriah, Khadafy berjanji "mati syahid atau menang". Dalam pembicaraan itu, terdengar suara ayam.

Pasukan pemberontak bersenjata berat dan baru telah maju ke arah Sirte, pantai timur kubu loyalis Tripoli. Namun, mereka menghadapi perlawanan keras dan artileri di kota Bin Jawad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com