Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Ganggu Pemudik di Bandara Sampit

Kompas.com - 24/08/2011, 19:22 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com - Arus mudik Lebaran 1432 Hijriyah di Bandar Udara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terganggu oleh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto di Sampit, Rabu (24/8/2011) mengatakan, hampir 60 persen pelayanan penerbangan mengalami gangguan akibat kabut asap.

Jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat tidak tepat waktu lagi karena harus menyesuaikan kondisi cuaca yang yang terjadi di Bandara Haji Asan Sampit. "Penerbangan pada pagi hari hampir tidak ada lagi, sebab pada waktu tersebut kondisi landasan pacu tertutupi oleh kabut asap," katanya.

Dalam sepekan terakhir kabut asap tidak hanya terjadi pada pagi hari saja, tapi juga pada sore hari sehingga membuat waktu pelayanan penerbangan di Bandara Haji Asan terbatas.

Menurut Harianto, Bandara Haji Asan Sampit baru dapat didarati oleh pesawat mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, selepas dari jam tersebut penerbangan tidak dapat dijamin karena kondisi landasan pacu sudah mulai tertutup kabut asap.

Jadwal penerbangan yang seharusnya dilakukan pada pukul 7.30 WIB sekarang bergeser menjadi pukul 10.00 WIB, begitu juga dengan penerbangan pada pukul 16.00 WIB berubah menjadi pukul 14.45 WIB.

Kabut asap yang menutupi landasan pacu membuat jarak pandang terbatas dan membahayakan penerbangan. "Menebalnya kabut asap di Kotawaringin Timur di duga akibat kebakaran hutan dan lahan semakin meluas," katanya.

Dirinya berharap kondisi tersebut tidak terus berlangsung, sebab apabila tidak landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit akan ditutup karena pesawat tidak dapat mendarat akibat tertutup kabut asap.

Sementara salah seorang pemudik kendaraan roda dua tujuan Palangka Raya Darmaji mengatakan, kabut asap tebal yang terjadi pada pagi hari membuat dirinya bersama keluarganya menunda keberangkatan.

"Setiap mudik Lebaran biasanya kami melakukan perjalanan pada pagi hari, yakni selepas shalat subuh, namun untuk mudik tahun ini kami lakukan pada siang hari karena haru menunggu kabut asap berkurang," katanya.

Kondisi jalanan yang tertutup kabut asap sangat berisiko, sebab jarak pandang pada pagi hari hanya berkisar antara 20-40 meter saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com