Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Tertekan

Kompas.com - 24/08/2011, 10:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih kuatnya berita negatif dari pasar global bagi pasar uang membuat mata uang rupiah bergerak melemah 10 poin terhadap dollar AS. Nilai tukar rupiah antarbank terhadap dollar AS di Jakarta Rabu pagi melemah sebesar 10 poin menjadi Rp 8.545 per dollar AS dibanding hari sebelumnya Rp 8.535.

Analis Samuel Sekurias Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu mengatakan, kondusifnya situasi dalam negeri membuat mata uang rupiah terhadap dollar AS masih bergerak di kisaran aman di tengah sentimen negatif ekonomi global yang masih terjadi.

Ia menambahkan, naiknya cadangan devisa sebesar 1,8 miliar dollar AS membuat nilai tukar lokal tertahan tidak melemah terlalu dalam. "Bank Indonesia mencatat peningkatan neto cadangan devisa sebesar 1,8 miliar dollar AS pada posisi 19 Agustus 2011 menjadi 124,5 miliar dollar AS dari posisi akhir Juli 122,7 miliar dollar AS," paparnya.

Kendati di saat yang sama terjadi kekhawatiran keluarnya arus modal asing (reversal) akibat tekanan pasar global sejak 5 Agustus lalu. "Kepemilikan asing pada portofolio rupiah seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan penurunan saham senilai total setara dengan 1,96 miliar dollar AS selama 19 hari pertama Agustus lalu tercatat keluar," ujarnya.

Namun tidak diketahui apakah dana asing tersebut sudah keluar sepenuhnya atau masih mengendap di perbankan Indonesia. Tetapi kenaikan cadangan devisa tersebut membuat nilai tukar rupiah tertahan tidak melemah tajam.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan, kondisi pasar uang yang minim berita positif memicu pelaku pasar mengurangi aktivitasnya, apalagi di tengah situasi jelang libur panjang Idul Fitri sehingga membuat pergerakan rupiah di kisaran sempit.

Ia menambahkan, dollar AS juga melemah terhadap mata uang Asia lainnya, hal itu terkait dengan sejumlah aksi spekulasi dari para investor terkait kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mengambil langkah-langkah baru untuk mendorong pemulihan ekonomi AS. "The Fed tengah menjadi fokus utama pasar saat ini, beberapa pasar telah ’rebound’ mungkin sebagian dipicu oleh ekspektasi adanya putaran baru pelonggaran kuantitatif," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com