Kepolisian Palestina menuturkan, pasukan Israel melakukan operasi sepanjang Sabtu malam Minggu dan juga menyisir wilayah selatan Tepi Barat. Di antara yang ditahan adalah anggota parlemen Hamas, yakni Mohammed Motlaq Abu J’heisha.
”Ada sekitar 120 orang yang telah ditangkap,” kata Samira Halaika, juga anggota parlemen Hamas dari Hebron, Minggu.
Militer Israel tidak memberikan komentar atas penangkapan tersebut. Operasi itu dilawan para pemuda di Dura dengan melempari pasukan Israel dengan batu. Lemparan ini dibalas dengan tembakan peluru karet hingga melukai seorang pemuda. Operasi dimulai tidak lama setelah sayap militer Hamas di Gaza menembakkan roket-roket ke Israel selatan dan mencederai dua anak.
Insiden itu melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku sejak April 2011. Faksi Hamas di Gaza mengklaim, serangan itu baru pertama dilakukan dalam empat bulan terakhir. Serangan itu meningkatkan ketegangan di dan sekitar Gaza. Hal ini terjadi setelah para militan membunuh delapan warga Israel di Negev, Kamis (18/8).
Roket-roket Hamas dari Jalur Gaza menghujani Israel selatan sejak Jumat lalu. Mereka membalas serangan udara Israel yang ingin menghancurkan sebuah basis militan. Israel menyerang untuk membalas serangan gurun yang menewaskan delapan warga Israel. Sebanyak 12 roket Hamas melukai satu warga kota Asdod, Israel.
Menurut Brigade Ezzedin al Qassam, sayap militer Hamas di Gaza, Minggu, mereka juga telah menembakkan empat roket Grad ke kota Ofakim di Israel, dekat Jalur Gaza. Dua anak terluka.
Sebuah serangan berdarah pada Kamis lalu terjadi di dekat Eliat, sebuah kota resor di tepi Laut Merah. Saat itu delapan warga Israel tewas.
Sejak itu, sebanyak 15 warga Jalur Gaza tewas dan lebih dari 40 orang cedera akibat serangan Israel. Sebaliknya, serangan roket Hamas juga melukai puluhan orang di wilayah Israel.