Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Baru KRI Kelabang

Kompas.com - 18/08/2011, 21:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapal patroli KRI Kelabang-826 diserahterimakan dari Mayor Laut (P) Bambang Wasito kepada Mayor Laut (P) Dudik Kuswoyo di Tanjung Uban, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (18/8/2011).

Komandan Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatrolarmabar) Kolonel Laut (P) Rahmad Wahyudi, menjelaskan, pergantian itu merupakan bagian dari pembinaan di semua bidang secara terencana, bertingkat, dan berkelanjutan.

"Untuk mewujudkan organisasi KRI yang efektif, efisien, serta responsif dalam menghadapi segala tantangan tugas di laut, dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip zero accident," ujar Rahmad Wahyudi.

Rahmad Wahyudi menambahkan, setiap prajurit dituntut bertanggung jawab secara organisatoris sesuai dengan bidang masing-masing dalam mengawaki alutsista yang dimiliki TNI Angkatan Laut.

Hadir dalam kegiatan itu para pejabat Fasharkan Mentigi dan Perwira KRI jajaran Satrol Koarmabar yang sedang sandar di Dermaga Fasharkan Mentigi.

Lokasi penugasan KRI Kelabang di Tanjung Uban memiliki makna strategis, karena berada di kawasan perbatasan laut dengan Singapura, Malaysia, dan Laut China Selatan.

Saat ini Amerika Serikat mengirim Wakil Presiden Joe Biden ke Beijing untuk membahas sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Pada saat bersamaan China mempersiapkan satuan tugas kapal induk, menghimpun kapal induk eks-Varyag Ukraina dengan beberapa destroyer, fregat, dan kapal logistik.

Sementara Senator Jim Webb dari Amerika Serikat mengunjungi Indonesia, untuk bertemu Menteri Pertahanan terkait isu keamanan di Laut China Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com