Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Hantam Angkot Tewaskan 14 Warga Sipil

Kompas.com - 18/08/2011, 15:18 WIB

KOMPAS.com - Kekerasan di Afganistan selalu membunuh lebih banyak warga sipil. Hal serupa terjadi lagi di Provinsi Herat, kawasan barat Afganistan. Menurut warta AP dan AFP pada Kamis (18/8/2011), bom pinggir jalan meledak dan menghancurkan sebuah minibus angkutan kota (angkot). Alhasil, 14 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak. Selain itu, 11 orang lainnya terluka.

Saat ledakan, minibus dengan rute Distrik Obe menuju Herat tengah penuh sesak oleh penumpang.  "14 orang, semua warga sipil, terbunuh dan 11 orang lainnya luka. Perempuan dan anak-anak ada di antara korban tewas," kata juru bicara pemerintah Provinsi Herat, Moheydin Noori.

Noori langsung menuding kelompok oposisi bersenjata -yang ditujukan untuk pemberontak Taliban- sebagai dalang di balik serangan itu.

Bom-bom rakitan seperti ini biasa digunakan untuk menghadapi pasukan Amerika Serikat pendukung pemerintahan Presiden Hamid Karzai selama hampir 10 tahun belakangan. Namun, bom-bom rakitan ini juga kerap menewaskan warga sipil yang menggunakan jalan-jalan yang menghubungkan berbagai desa dan kota-kota besar.

Bunuh diri

Ledakan bom jalanan di Herat ini terjadi beberapa jam setelah sebuah bom bunuh diri menghantam sebuah pangkalan militer AS di Provinsi Paktia, Afganistan Timur.  Bom bunuh diri ini menewaskan dua orang anggota pasukan keamanan Afganistan.

Komandan Polisi Perbatasan Afganistan, Abdul Ihay Atrafi yang bertanggung jawab atas sejumlah provinsi di Afganistan tenggara mengatakan pelaku menyembunyikan bom di dalam truk penuh kayu. Pelaku bom bunuh diri kemudian mempercepat laju truknya untuk menerobos gerbang terluar. Dia meledakkan mobilnya di gerbang kedua di bawah hujan tembakan.

"Ledakannya sangat keras karena yang digunakan adalah sebuah truk," kata Atrafi sambil menambahkan ledakan itu mengakibatkan kerusakan hebat dan membuat semua jendela di sekitar pangkalan itu bergetar.

Dalam sebuah pernyataan lewat surat elektronik kepada media, juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengatakan pelaku bom bunuh diri itu adalah seorang lelaki berusia 70 tahun asal Provinsi Nuristan dekat perbatasan Pakistan.

Mujahid menambahkan truk itu membawa tujuh ton bahan peledak dan mengklaim serangan tersebut menewaskan 60 orang prajurit AS.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com