Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedutaan Libya di Washington Dibuka Lagi

Kompas.com - 18/08/2011, 05:07 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Mantan Duta Besar Libya era rezim Moammar Khadafy, Ali Aujali, secara resmi membuka kembali misi diplomatik Libya di Washington. Aujali berharap dapat segera mengeluarkan aset miliaran dollar AS milik Libya yang dibekukan Amerika Serikat.

"Untuk pertama kalinya dalam 42 tahun, kedutaan ini mewakili kebebasan Libya. Kami dilahirkan kembali dan kami yakin Libya semakin mendekati kebebasan dan akan (bergabung) dengan masyarakat internasional sebagai negara bebas dan demokratis," kata Aujali di kantor kedutaan Libya di Hotel Watergate.

Aujali menjadi duta besar di Washington pada Februari lalu saat Khadafy masih berkuasa. Ia kemudian membelot dan mendukung gerakan oposisi. Pekan lalu, ia mendapatkan pengakuan kembali sebagai duta besar di Washington.

Dua pekan silam, Amerika Serikat mengganti kedutaan Libya di Washington ke Dewan Transisi Nasional (NTC), yang oleh Washington diakui sebagai pemerintahan Libya secara de facto. Aujali mengatakan, pengakuan diplomatik ini merupakan langkah penting menuju kerja sama yang lebih erat antara NTC dan Amerika Serikat (AS).

"Saya berharap Pemerintah AS akan segera bergerak maju dengan melepaskan aset milik rakyat Libya yang dibekukan di AS. Kami perlu segera mendapatkannya untuk mencegah krisis kemanusiaan lebih lanjut, menyediakan layanan dasar, dan melanjutkan persiapan kami dalam transisi demokrasi," ujarnya.

Setelah pembicaraan Kelompok Kontak Internasional atas Libya di Roma pada Mei lalu, Sekretaris Negara AS Hillary Clinton berjanji menggunakan beberapa aset milik Khadafy yang dibekukan untuk membantu rakyat Libya. Nilai aset yang dibekukan di AS itu mencapai 30 juta dollar AS.

Departemen Luar Negeri AS, Selasa (16/8/2011), mengatakan, AS juga sedang membuka rekening kedutaan Libya yang dibekukan di AS. Jumlahnya berkisar 10 juta juta dollar AS hingga 12 juta dollar AS dan diserahkan kepada Aujali untuk operasional kedutaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com