Havana, Senin -
Sebanyak 30 warga AS tersebut adalah perintis dalam era baru ”pertukaran antarwarga” yang disahkan pemerintahan Presiden Barack Obama bulan Januari 2010. Ide awalnya adalah, ”untuk meningkatkan aliran bebas informasi” pada warga Kuba, walau ada keberatan dari kelompok konservatif yang menginginkan diteruskannya garis keras terhadap pemerintah komunis itu.
Sebanyak 30 sampai 35 biro perjalanan telah mendapatkan lisensi berdasarkan peraturan baru itu untuk memberangkatkan warga AS ke Kuba. Obama menghidupkan kembali peraturan yang ditetapkan oleh Presiden Bill Clinton tahun 1999, tetapi dicabut oleh Presiden George W Bush tahun 2003.
Kelompok pertama wisatawan itu telah mengunjungi rumah yatim piatu, fasilitas medis, museum seni, pertunjukan musik, dan perkebunan tembakau. Mereka juga menapaki jalan-jalan di wilayah kota tua Havana, merasakan hal yang selama lima dekade menjadi ”buah terlarang”, efek dari embargo perdagangan AS terhadap Kuba.
Reaksi mereka, menurut Tom Popper dari Insight Cuba, agen perjalanan yang membawa kelompok itu, sangat bervariasi. ”Sebagian kagum dengan apa yang mereka lihat. Mereka terheran-heran menyaksikan orang dan budaya dan semua di sekitar mereka,” kata Popper kepada Reuters, Selasa (16/8).
”Sebagian lainnya merasa ngeri bahwa untuk mendapatkan kopi saja orang harus berjuang dan bahan makanan sulit didapat. Bahwa ada sistem ekonomi yang lain dan bahwa seorang dokter harus mengemudi taksi untuk menambah penghasilannya,” kata Popper.
Dia menggambarkan kunjungan emosional ke sebuah panti sosial untuk kaum tunanetra. Sekitar 40 orang menanti kelompok itu dan bertepuk tangan menyambut kedatangan mereka.
”Mereka memberi pertunjukan, bermain musik, dan berdansa bersama,” kata Popper. ”Orang- orang berpelukan. Ada air mata di mana-mana. Indah sekali.”
Pertukaran semacam itu, kata Popper, ”membuat perbedaan pada warga Amerika dan membuat perbedaan pada warga Kuba. Saya berharap, suatu hari mereka bisa melihat nilai dari apa yang sedang kita lakukan.”
Yang dimaksud dengan ”mereka” adalah politisi AS dan warga Kuba yang melarikan diri dari negaranya dan tinggal di Florida, AS. Mereka menentang kebijakan pendekatan dengan pemerintahan Presiden Raul Castro karena menganggap kunjungan warga AS ke Kuba malah membantu pemerintahan komunis yang kejatuhannya mereka tunggu-tunggu selama 50 tahun.
John McAuliff, Ketua Fund for Reconciliation and Development, organisasi yang mengupayakan rekonsiliasi antarkedua negara, mengatakan, kelompok penentang berjuang untuk mempertahankan embargo, yang mencegah hampir semua orang AS mengunjungi Kuba.
Peraturan yang baru mengizinkan warga AS pergi ke Kuba melalui agen perjalanan berlisensi untuk melaksanakan ”perjalanan dengan tujuan”. Artinya, kunjungan tersebut harus bersifat edukatif dan interaktif dengan warga Kuba.