Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Sasaran Dijadikan Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 16/08/2011, 17:38 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Mantan Komandan Mantiqi III Jemaah Islamiyah Nasir Abas mengingatkan, kaum remaja adalah kelompok yang paling rentan untuk menjadi sasaran perekrutan dari kelompok teroris untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri atau "pengantin" bom. Remaja direkrut karena mereka umumnya belum mempunyai beban kehidupan.

Berbicara dalam pelatihan antiterorisme dan antiradikalisme untuk pelajar di Bandung, yang diadakan Lazuardi Birru serta Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Bandung, Selasa (16/8/2011), Nasir mengisahkan, dulu ia bersedia bergabung dengan Jemaah Islamiyah saat remaja berusia 16 tahun kurang.

"Saya mau karena enggak punya beban," katanya.

Kondisi ini kini juga masih dimanfaatkan oleh kelompok jaringan teroris. Karena merasa tak punya beban, remaja yang berhasil direkrut kelompok teroris akan melakukan apa pun yang diminta.

Untuk menangkal bujukan kelompok jaringan teroris, Nasir mengajak kaum remaja untuk bersikap kritis. Banyak bertanya dan bertabayun (berdiskusi) jika menerima ajaran dari orang lain. Remaja yang kritis biasanya akan dijauhi kelompok teroris.

Nasir juga meminta kaum remaja jangan mau jika diajak untuk berjanji setia atau menyumbang, sekalipun alasannya untuk memperjuangkan Islam. "Harus hati-hati jika ada yang meminta janji karena kita bisa jadi sapi perahan seumur hidup," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com