Tel Aviv, Selasa -
Hari Senin, Netanyahu bertemu dengan Manuel Trajtenberg, ekonom terkemuka yang ditunjuknya sebagai ketua komite ahli untuk reformasi ekonomi. Dalam pertemuan tersebut, Trajtenberg memperingatkan Netanyahu tidak bisa lagi mempertahankan kebijakan ekonominya. ”Saya sadar pandangan ekonomi saya harus berubah,” ujar Netanyahu.
Netanyahu adalah penganut kebijakan ekonomi neoliberal, yang menyukai privatisasi dan pajak yang rendah bagi kelompok yang berkecukupan. Sukses Israel mencapai pertumbuhan ekonomi 4,8 persen dan menjaga tingkat pengangguran 5,7 persen saat negara-negara di Eropa mengalami krisis dianggap sebagai keberhasilan pendekatan ekonomi ala Netanyahu.
Namun, Trajtenberg, yang bertugas meneliti tuntutan pengunjuk rasa dan merekomendasikan reformasi ekonomi, meminta Netanyahu mempertimbangkan kembali kebijakannya. Dia juga menegaskan tidak akan membiarkan komisi yang dipimpinnya digunakan pemerintah untuk sekadar mengalihkan isu dari masalah yang menjadi tuntutan rakyat.
Harian Haaretz juga memberitakan, Netanyahu menjanjikan pemerintah akan menyediakan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan reformasi yang direkomendasi komite tersebut. Namun, keduanya juga sepakat pemerintah tidak akan menambah pengeluaran negara.
Kesepakatan terakhir itu tampaknya membuat pemerintah akan sulit memenuhi permintaan pengunjuk rasa. Tuntutan itu terdiri atas enam poin yang diberitakan media Israel kemarin.
Enam tuntutan itu adalah mengurangi kesenjangan sosial; mengubah prinsip dasar sistem ekonomi; biaya hidup yang murah, tersedianya lapangan pekerjaan, dan harga bahan pokok yang terkontrol; pengembangan wilayah pedesaan; prioritas bagi warga kelas bawah; dan penyelesaian krisis perumahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.