Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yingluck Shinawatra Mendapat Restu Raja

Kompas.com - 09/08/2011, 02:15 WIB

Bangkok, Senin - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej merestui Yingluck Shinawatra sebagai perdana menteri yang baru negeri itu, Senin (8/8). Restu raja tersebut memungkinkan adik mantan PM Thaksin Shinawatra yang buron itu untuk menjadi pemimpin pemerintahan Negeri Gajah Putih.

Yingluck (44), pendatang baru dalam dunia politik, terpilih sebagai perempuan perdana menteri Thailand pertama dalam pemungutan suara parlemen, Jumat lalu. Namun, dia harus menyelesaikan formalitas, termasuk restu resmi dari raja.

”Yang Mulia Raja telah memberikan restunya,” kata Ketua Parlemen Somsak Kietsuranont kepada AFP setelah menghadap raja berusia 85 tahun itu, yang tengah dirawat di rumah sakit sejak September 2009.

Bhumibol, yang telah bertakhta selama lebih dari enam dekade, dipandang sebagai kekuatan yang menstabilkan di negara yang kerap bergejolak itu meski tidak mempunyai peran politik resmi.

Yingluck memenangi pemilu tanggal 3 Juli dengan dukungan kakaknya, Thaksin—yang dibenci oleh elite politik di lingkar pemerintah, militer, dan istana—dan digulingkan dalam sebuah kudeta tahun 2006. Yingluck dipilih dengan mudah oleh parlemen sebagai kepala koalisi enam partai yang dipimpin partainya, Partai Pheu Thai.

Perempuan pengusaha itu menghadapi tantangan berat untuk membawa persatuan pada kerajaan itu.

Thaksin, seorang bekas jutawan telekomunikasi, tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara yang dijatuhkan kepadanya secara in absentia karena korupsi.

Menteri

Yingluck belum bersedia mengumumkan nama-nama menteri kabinetnya, tetapi mengatakan empat orang dari luar politik akan dibawa masuk. ”Kami sudah merundingkan ini dengan partai-partai koalisi dan menyelesaikan hampir 80 persen formasi kabinet,” katanya.

Sejumlah pengamat memperkirakan, empat pos kementerian yang ditempati orang nonpartai politik adalah perdagangan, keuangan, pertahanan, dan deputi perdana menteri.

Thirachai Phuvanatnaranubala dikabarkan akan menjadi menteri keuangan. Thirachai pekan lalu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Komisi Sekuritas dan Bursa, lembaga pengawas pasar keuangan, setelah hampir delapan tahun melakukan pekerjaan itu.

Yingluck Jumat lalu mengatakan telah mendiskusikan posisi itu dengan Thirachai dan mengonfirmasikan bahwa dirinya adalah seorang calon menteri. Thirachai adalah akuntan didikan Inggris dan mantan deputi gubernur bank sentral yang berusia 59 tahun.

Pheu Thai menguasai 265 dari 500 kursi di parlemen dan koalisi enam partai itu memiliki seluruhnya 300 kursi. Mitra nomor dua terbesar, Chart Thai Pattana, kabarnya akan mendapatkan sedikitnya tiga jabatan menteri walau hanya memiliki 19 kursi.

Yingluck telah mendapat tempat dalam buku sejarah sebagai perempuan perdana menteri pertama di Thailand. Namun, analis politik mengatakan, dia mungkin harus berjuang keras untuk bertahan selama satu masa jabatan dan mengakhiri siklus instabilitas negaranya.

Para ahli mengatakan, ketahanan politiknya dan prospek mencapai persatuan setelah bertahun-tahun bergolak kini terancam oleh ikatan keluarganya.

”Cepat atau lambat upaya untuk menjatuhkan pemerintahnya akan tampak jelas,” kata Michael Montesano dari Institute of Southeast Asian Studies, Singapura.

(AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com