Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Peringkat AS Sudah Diduga

Kompas.com - 08/08/2011, 08:18 WIB

KOMPAS.com — Ketika Kongres Amerika Serikat menyepakati kenaikan pagu utang sebesar 2,1 triliun dollar AS dan penurunan pengeluaran pemerintah 2,4 triliun dollar AS pada Senin (1/8/2011) lalu, muncul sedikit perasaan lega. Hal ini dianggap memberi ruang bagi Pemerintahan AS untuk menaikkan lagi utang di atas 14,3 triliun dollar AS guna membayar utang jatuh tempo, walaupun itu dilakukan dengan penambahan utang juga.

"Kesepakatan ini seyogianya bisa memulihkan keyakinan sebagian individu dan bisnis, dengan memupus kekhawatiran bahwa utang pemerintah tidak akan mengalami default (gagal bayar) untuk pertama kali," kata Troy Davig, ekonom di Barclays Capital, sebagaimana dikutip kantor berita Associated Press, Selasa pekan lalu.

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke sudah mengingatkan tentang risiko jika Kongres AS tidak memberi persetujuan soal kenaikan pagu utang. Namun, tidak sedikit yang khawatir setelah kesepakatan itu diloloskan.

Christina Romer, mantan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Presiden Barack Obama, termasuk yang tidak optimistis. "Kita jelas tidak bisa mempertahankan defisit selama 25 tahun ke depan sebagaimana diperkirakan Kantor Anggaran Kongres. Kita juga tidak bisa berharap akan tetap mempertahankan kedigdayaan ekonomi," kata Romer sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Utang AS ini menumpuk dari tahun ke tahun karena defisit anggaran Pemerintah AS selalu ditutupi dengan utang setidaknya selama 10 tahun terakhir. Pajak sebagai sumber penerimaan besar justru dikurangi pada era kepemimpinan George W Bush (Presiden AS 2000-2008). "Jika kita tidak mengatasi defisit ini, juga jelas bahwa kita tidak bisa terhindar dari status default dan kita tidak bisa berharap bahwa negara tak akan melemah," lanjut Romer, salah seorang ekonom yang menyerukan kenaikan pajak walau selalu ditentang Partai Republik.

Banyak praktisi dan pengamat lain mengatakan hal serupa dengan Romer. Pada Jumat lalu, Standard & Poor's benar-benar menyampaikan peringatannya di hadapan Kongres AS, jika Kongres AS tidak menurunkan pengeluaran sebesar 4 triliun dollar AS selama 10 tahun ke depan, potensi penurunan peringkat akan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com