Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter NATO Ditembak

Kompas.com - 07/08/2011, 01:55 WIB

Kabul, Sabtu Presiden Afganistan Hamid Karzai, Sabtu (6/8), di Kabul, mengatakan, 31 anggota pasukan khusus AS dan 7 tentara Afganistan tewas akibat helikopter jatuh di Wardak, Afganistan timur. Ini musibah udara terbesar bagi tentara asing sejak perang yang dimulai tahun 2001.

”Semalam, helikopter aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jatuh di Provinsi Wardak,” kata Karzai, Sabtu siang. Dia mengaku sudah mengirimkan sebuah pernyataan turut berdukacita kepada Presiden AS Barack Obama.

”Presiden Karzai menyampaikan pernyataan belasungkawa yang dalam atas musibah itu dan bersimpati kepada Obama,” kata Karzai dalam pernyataan resmi.

NATO sendiri mengakui adanya musibah jatuhnya helikopter di wilayah Wardak tersebut. Aliansi sedang melakukan operasi pemulihan di daerah Wardak ketika helikopter mengalami kecelakaan.

Musibah itu sedang diselidiki, setidaknya untuk memastikan penyebab pesawat jatuh. Namun, NATO belum mau merinci jumlah korban, kecuali mengatakan ”ada kegiatan musuh di lokasi”.

”Kami memang telah mengetahui insiden yang dialami sebuah helikopter di Afganistan timur itu. Kami sedang dalam proses menyelidiki untuk mengetahui fakta sebenarnya,” kata juru bicara NATO, Kapten Justin Brockhoff dari Angkatan Udara AS.

Pihak Taliban Afganistan sudah menyatakan bertanggung jawab atas musibah itu. Kelompok ini mengaku telah menembak jatuh helikopter dalam sebuah pertempuran dengan tentara NATO. Klaim Taliban tersebut dibenarkan oleh juru bicara pemerintahan di Provinsi Wardak, Shahidullah Shahid.

”Helikopter AS itu ditembak jatuh oleh gerilyawan Taliban, Jumat malam, tak lama setelah lepas landas. Satu roket ditembakkan dan mengenai sasaran. Badan pesawat naas itu hancur,” kata Shahid dari lokasi jatuhnya helikopter tersebut.

Shahid mengatakan, helikopter yang mengangkut 38 tentara AS dan Afganistan itu jatuh di Distrik Sayd Abad. Daerah tidak jauh dari Kabul, ibu kota negara, tetapi dikenal sebagai salah satu basis kuat Taliban.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan, helikopter tersebut milik AS. Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis pada hari Sabtu, Mujahid mengatakan, NATO menyerang sebuah rumah, tempat pejuang Sayd Abad tengah berkumpul. Semua awak helikopter tewas dan delapan gerilyawan juga tewas.

Menyerang rekan Karzai

Pada April 2005, 15 tentara AS dan 3 kontraktor sipil tewas ketika helikopter CH-47 Chinook jatuh di Provinsi Kunar karena terkena tembakan. Pada Juni tahun yang sama, 17 tentara AS juga tewas karena helikopter jatuh. Sejak NATO terlibat dalam perang Afganistan tahun 2001, belum pernah jatuh korban tentara asing sebanyak kali ini.

Kini, ada sekitar 140.000 tentara asing di Afganistan, 100.000 di antaranya adalah tentara AS. Menurut rencana, seluruh pasukan tempur asing akan meninggalkan Afganistan pada akhir tahun 2014 walau Taliban masih aktif melancarkan serangan berdarah di negara itu.

Dalam beberapa pekan ini, sejumlah tokoh penting yang dekat dengan Karzai dibunuh. Pada Juni 2011, PBB mengatakan, jumlah insiden keamanan antara Maret dan Juni meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada tahun 2010, yang disebut tahun paling mematikan, 711 tentara asing tewas di Afganistan. Dengan adanya musibah terbaru di Wardak, ini berarti jumlah tentara asing yang tewas sejak Januari 2011 mencapai 374 orang, dengan dua pertiga di antaranya adalah tentara AS. Mayoritas tentara asing yang bertugas di Wardak berasal dari AS.

Polisi Afganistan, Sabtu, juga mengatakan, serangan udara NATO telah menewaskan delapan warga sipil di Provinsi Helmand pada hari Jumat. Pihak International Security Assistance Force, pasukan koalisi pimpinan NATO di Afganistan, mengakui serangan di Helmand tersebut. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com