Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand Resmi Terpilih

Kompas.com - 06/08/2011, 04:21 WIB

BANGKOK, JUMAT - Kemunculan Yingluck Shinawatra (44) yang terbilang mendadak dalam pemilihan umum Thailand bulan lalu sempat memicu kontroversi. Banyak pihak malah meragukan kemampuannya. Namun, nama Yingluck kini tercatat dalam sejarah Thailand.

Untuk pertama kalinya, ”Negeri Gajah Putih” itu dipimpin seorang perempuan perdana menteri.

Parlemen Thailand, Jumat (5/8), resmi menunjuk Yingluck menjadi PM Thailand yang baru lewat pemungutan suara. Sebanyak 296 dari total 500 anggota parlemen memilih Yingluck.

Pada masa awal kampanye lalu, kehadiran Yingluck nyaris tak populer. Kemunculannya dalam kampanye partai pengusungnya, Pheu Thai, hanya tiga minggu menjelang hari pemilihan.

Sejumlah kalangan menilai Yingluck sengaja dimunculkan oleh kakak kandungnya, Thaksin Shinawatra, yang mengasingkan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab.

Vonis penjara dua tahun dalam kasus korupsi menunggunya jika dia kembali ke Thailand. Oleh karena itu, Thaksin merasa perlu menunjuk orang yang bisa benar-benar dipercaya untuk ”mewakili” dirinya. Pilihan itu jatuh kepada Yingluck.

Sampai sekarang Thaksin diyakini menggunakan Pheu Thai dan adik kandungnya itu sebagai ”kepanjangan tangan”-nya.

Walau kerap disebut berada di bawah ”bayang-bayang” kakak kandungnya, sepanjang masa kampanye ternyata Yingluck mampu menyedot perhatian calon pemilih.

Publik memang semakin kepincut, terutama melihat sosoknya yang sabar dan tidak setemperamental Thaksin. Nilai tambah utama lain juga terletak pada ”kecantikan premium” yang dimiliki Yingluck.

Kecantikan ibu satu anak tersebut diyakini mampu ”menetralisir” daya tarik rival utama politiknya saat itu, petahana Abhisit Vejjajiva, yang juga tak kalah pintar dan rupawan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com