Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Pastikan Yingluck PM Thailand

Kompas.com - 05/08/2011, 13:20 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Hasil pemungutan suara yang dilakukan Majelis Nasional (parlemen) Thailand, memastikan Yingluck Shinawatra sebagai perdana menteri perempuan pertama negara itu, Jumat (5/8/2011).

Dalam pemungutan suara itu, Yingluck meraih 292 suara dukungan, 197 abstain, dan tiga menolak.

Namun sebelum perempuan lulusan perguruan tinggi Amerika Serikat itu resmi memangku jabatan PM, dia harus mendapat restu dari Raja Bhumibol Adulyadej. Upacara itu dijadwalkan berlangsung sore ini.

Yingluck yang merupakan adik bungsu mantan PM Thaksin Shinawatra memimpin Partai Pheu Thai yang memenangi pemilu Thailand awal Juli lalu. Partai ini meraih posisi mayoritas absolut dalam parlemen Thailand dengan 265 dari total 500 kursi parlemen.

Tugas berat menanti Yingluck karena secara politis Thailand masih terbelah. Tantangan terberatnya adalah mengenyahkan kerusuhan yang tak jarang berakhir dengan kekerasan yang berlangsung sejak Thaksin terguling dari kursi PM.

Kemenangan mutlak Pheu Thai memberi harapan besar akan stabilitas nasional. Namun para pengamat politik memprediksi masa bulan madunya hanya berlangsung sebentar.

"Untuk menciptakan stabilitas pemerintahan, Yingluck harus bisa bekerja harmonis dengan militer dan kekuatan konservatif," jelas Siripan Nogsuan Sawasdee, dosen Universitas Chulalongkorn, Bangkok.

Pheu Thai yang dipimpin Yingluck merupakan "penjelmaan" terbaru Thai Rak Thai, partai yang dipimpin Thaksin. Thai Rak Tai memenangi dua kali pemilihan umum sebelum Thaksin terjungkal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com