Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmadinejad Puji Si Perempuan Pemaaf

Kompas.com - 05/08/2011, 11:17 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyanjung perempuan yang telah memaafkan pria yang membuatnya buta dan cacat setelah disiram cairan asam (air keras).

"Tindakan altruisme itu merupakan suatu kehormatan bagi kita dan bangsa Iran dan membuat banyak orang jadi belajar dari tindakan tersebut dan berubah," kata Ahmadinejad kepada Ameneh Bahrami, perempuan yang jadi korban cairan asam itu. Laporan tentang pujian Ahmadinejad dilansir kantor kepresidenan dalam situs webnya, Rabu (3/8/2011), dan dikutip CNN, Kamis.

Tahun 2008, sebuah pengadilan Iran menghukum Majid Movahedi yang menyiram seember cairan asam ke wajah Bahrami. Pria itu kalap hanya karena Bahrami menolak lamaran kawinnya. Perempuan itu pun menuntut keadilan yang setimpal. Pengadilan lalu memutuskan, si penyerang harus dibutakan juga dengan cairan asam.

Seorang dokter ditugaskan untuk memasukan cairan asam -di bawah pengawasan hukum- ke mata Movahedi pada hari Minggu lalu. Itulah jenis hukuman yang setimpal untuknya yang telah menyiram cairan asam di wajah Bahrami. Namun perempuan itu meminta hukuman itu dibatalkan beberapa menit sebelum dilakukan.

Dia mengatakan kepada CNN, dua orang telah berperan dalam perubahan sikapnya. Seorang dokter di sebuah klinik di Spanyol dan seorang lagi Amir Sabouri, warga Iran yang membantunya dalam mendapatkan perawatan medis. Sabouri memintanya untuk memaafkan Movahedi dan membuktikan kepada dunia bahwa orang Iran itu baik dan pemaaf.

Bahrami bilang, dia membatalkan hukuman "mata ganti mata" itu terhadap penyerangnya karena "balas dendam semacam itu tidak pantas."

Minggu ini merupakan awal bulan suci Ramadan di dunia Islam, termasuk di Iran, dan saling memaafkan serta sapaan saling meneguhkan umumnya terjadi sebagai tanda kasih sayang menjelang hari raya Idul Fitri. "Setiap kebaikan yang ada di dunia ini merupakan hasil altruisme dan pengampunan," kata Ahmadinejad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com