JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengirimkan tim Pusat Laboratorium Forensik dan Densus 88 Anti Teror untuk membantu penyelidikan kasus penyerangan yang diduga dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di dua wilayah di Papua. Hal itu dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Rabu ( 3/8/2011 ).
"Untuk membantu Polda Papua mengejar mereka (OPM)," kata Anton.
Peristiwa ini berawal dari penyerangan pertama di wilayah Pinai. Sebanyak 16 orang yang diduga OPM melarang pembangunan tower televisi Papua dilanjutkan. Tak ada korban dalam baku tembak antara polisi dengan mereka.
Penyerangan kedua terjadi di wilayah Nafri. Awalnya mereka menebang pohon. Ketika satu mobil angkutan berhenti, mereka lalu menyerang dengan senjata tajam dan senjata api. Akibatnya, empat orang tewas, tiga luka berat dan dua luka ringan. Tak jauh dari lokasi itu, ditemukan bendera bintang kejora.
Anton mengatakan, pihaknya menduga penyerangan itu berkaitan dengan pertemuan internasional Lawyer for West Papua di London. "Mungkin berkaitan pertemuan di Inggris, supaya dunia tahu. Kita harapkan tidak ada lagi (penyerangan)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.