Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pemukulan Wartawan Tempo TV

Kompas.com - 03/08/2011, 01:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim dari Tempo TV mendatangi Gedung Dewan Pers untuk melaporkan kronologi penganiayaan yang menimpa wartawannya Syarifah Nur Aida (27). Syarifah, yang akrab dipanggil Ipeh, dipukuli oleh seseorang yang tak dikenal di Kampung Cibitung RW 05 Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor, Kamis (28/7/2011) lalu.

Tempo TV berharap Dewan Pers dapat membantu penyelesaian kasus kekerasan terhadap jurnalis itu. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan anggotanya, Bekti Nugroho.

"Kita bersama-sama menegakkan Undang-Undang Pers. Oleh karena itu, kami mendatangi Dewan Pers dan kami berharap Dewan Pers akan membantu agar kasus ini dituntaskan," ujar Manajer Program Tempo TV Nur Hidayat di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2011).

Namun, dalam pelaporannya ini, Nur tidak ditemani oleh Ipeh ataupun tiga temannya, yaitu Mahfud Effendi, pemagang Rini, dan juru foto lepas Dimas Priyatno. Ketiga orang tersebut juga merupakan tim liputan investigasi di Rumpin tersebut.

Kemudian, Nur menceritakan kronologi terjadinya peristiwa itu kepada Dewan Pers. Menurutnya, saat para wartawan tersebut meliput, memang mereka merasa diawasi oleh orang yang mengendarai sepeda motor. Namun, tak ada kecurigaan apa pun sehingga mereka tetap melanjutkan peliputan itu.

Saat peristiwa pemukulan terjadi, Ipeh tengah sendirian mengambil gambar di dekat kandang kambing milik warga. Tiga temannya berada di sebuah warung yang agak jauh dari tempat kejadian sehingga tak ada saksi mata yang melihat peristiwa itu. Saat itulah Ipeh merasa ada hantaman keras di bagian tengkuknya. Seketika itu juga Ipeh tak sadarkan diri.

"Teman-temannya baru sadar kalau Ipeh tidak bisa dihubungi setelah beberapa menit kemudian. Mereka saat itu berada di warung. Mereka mencarinya dan menemukannya tengah tengkurap dengan kamera di tangannya. Tempat memory card pun sudah terbuka, dan memory-nya sudah tidak ada. Memory card kemudian ditemukan tidak jauh dari kameranya," tutur Nur.

Saat kejadian itu, lanjutnya, Ipeh segera dibawa ke Puskesmas Rumpin untuk diperiksa. Tak hanya itu, ia juga menjalani proses CT-scan untuk memeriksa memar di tengkuknya tersebut. Saat ini, kata Nur, Ipeh masih susah untuk menggerakkan lehernya karena bengkak dan memar bekas pukulan itu.

"Saat ini Ipeh susah menggerakkan lehernya. Masih sakit, ada bengkak dan memar kebiruan. Hasil CT-scan menunjukkan, ada pukulan benda tumpul di bagian tengkuknya," katanya.

Nur menyatakan, meskipun telah mengalami kejadian mengenaskan tersebut, Tempo TV tetap akan menjalankan liputan investigasi mereka mengenai tanah sengketa antara warga Rumpin dan TNI AU. "Investigasi kami sudah 90 persen untuk kasus itu, jadi kami tetap akan menyelesaikan liputan investigasi kami," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com