Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Meningkat di Kashgar

Kompas.com - 02/08/2011, 13:48 WIB

KASHGAR, KOMPAS.com - Ketegangan meningkat di kota Kashgar, wilayah China yang terpencil, Selasa (2/8/2011), setelah pihak berwenang menembak mati dua orang yang dicurigai telah mengobarkan kerusuhan etnis mematikan. Menurut pihak berwenang, polisi menewaskan dua orang itu, yang berasal dari suku minoritas Uighur yang merupakan sekitar setengah dari penduduk Provinsi Xinjiang di China barat laut, pada Senin malam, ketika mereka berusaha untuk menangkap kedua orang tersebut.

Kematian terbaru itu menambah jumlah korban tewas jadi 21 orang di Kashgar, sebuah kota terkenal di jalur kuno Jalan Sutera di Xinjiang, sejak akhir pekan dalam kerusuhan terbaru akibat rasa frustrasi warga Uighur terhadap represi dan diskriminasi pemerintahan China. Berdasarkan keterangan pemerintah China, 13 dari orang yang tewas merupakan warga sipil sementara delapan lainnya diduga para penyerang, yang beberapa di antaranya telah dilatih di kamp-kamp "teroris" di Pakistan.

Pemerintah China di Xinjiang berjanji untuk "menghukum tegas para teroris" dan "menindak para ekstrimis berbasis agama" yang berada di belakang serangan, yang terjadi hanya beberapa minggu setelah bentrokan mematikan di Hotan, kota lain di wilayah yang luas itu.

Hari Selasa ini, banyak polisi turun ke jalanan Kashgar, sejumlah toko dan pusat-pusat bisnis pun masih ditutup. Dari sekitar sembilan juta orang Uighur yang berbahasa Turki di Xinjiang, mereka umumnya tidak puas dengan apa yang mereka katakan sebagai puluhan tahun represi politik dan agama di wilayah itu. Mereka juga menentang masuknya orang-orang etnis Han, yang merupakan etnis mayoritas di China.

"Lihatlah orang Han dan orang Uighur, siapa yang kaya dan siapa yang miskin?" kata seorang warga pria Uighur berumur 20-an, kepada AFP. "Sejumlah  orang Uighur masuk universitas di Urumqi (ibukota Xinjiang), mereka lulus, kembali ke kampung dan tidak dapat mendapat pekerjaan. Semua pekerjaan untuk orang Han. Bahkan, ketika mereka mendapat pekerjaan, gaji mereka rendah."

Ketegangan telah memicu kerusuhan sporadis di wilayah yang kaya sumber daya itu dan secara strategis penting yang berbatasan dengan delapan negara, termasuk Afganistan dan Pakistan.

Pada Juli 2009, wilayah itu juga dilanda kekerasan etnis terburuk dalam beberapa dekade ketika orang-orang Uighur secara kejam menyerang orang Han di Urumqi. Insiden itu kemudian menyebabkan ada pembalasan mematikan oleh orang-orang Han terhadap warga Uighur beberapa hari kemudian.

Menurut kantor berita resmi Xinhua, kedua orang yang tewas pada Senin malam itu adalah Memtieli Tiliwaldi (29 tahun) dan Turson Hasan (34 tahun). Mereka ditembak mati di ladang jagung di luar kota. Polisi sebelumnya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk mereka serta hadiah 100.000 yuan (sekitar 15.000 dolar) untuk informasi yang mengarah ke penangkapan mereka.

Mereka dituduh terlibat dalam serangan pada hari Minggu di mana enam warga sipil tewas ketika sebuah restoran dibakar. Pihak berwenang Kashgar, Senin, mengatakan, kepala kelompok di balik serangan itu telah belajar bahan peledak dan keterampilan merakit senjata api di kamp-kamp yang dijalankan oleh Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) di Pakistan. Pihak berwenang China menuduh ETIM, yang menginginkan negara merdeka bagi warga Uighur di Xinjiang, mendalangi serangan di kawasan itu pada banyak kesempatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com