Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norwegia Mundur dari Libya

Kompas.com - 02/08/2011, 00:17 WIB

OSLO, KOMPAS.com — Norwegia mulai Senin (1/8/2011) ini tak lagi mengikutsertakan pesawat tempurnya dalam operasi militer gabungan NATO di Libya. Empat pesawat F-16 terakhir Angkatan Udara Norwegia yang ikut dalam Operation Unified Protector telah ditarik pulang ke pangkalannya masing-masing.

Pada awalnya Norwegia mengirim enam pesawat F-16 dalam operasi tersebut, tetapi kemudian ditarik bertahap sejak Juni, setelah Pemerintah Norwegia terpecah soal apakah mereka akan terus berpartisipasi dalam operasi yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda berakhir itu. Pemerintah berdalih, operasi jangka panjang tak mampu dijalankan AU Norwegia yang berukuran kecil.

Menurut juru bicara Angkatan Bersenjata Norwegia Petter Lindqvist, selama mengikuti Operation Unified Protector, pesawat-pesawat tempur Norwegia, yang dioperasikan dari Pangkalan Udara Souda di Pulau Kreta, Yunani, telah menjalankan 583 misi dari total 6.493 misi penerbangan yang dijalankan NATO sejak 31 Maret. Enam F-16 tersebut telah menjatuhkan tak kurang dari 569 bom di berbagai sasaran di wilayah Libya, termasuk ke markas pemimpin Libya Moammar Khadafy pada malam 26 April.

Pihak NATO mengatakan, mundurnya Norwegia dari Operation Unified Protector tidak akan berpengaruh terhadap misi-misi udara, yang rata-rata mencapai 100 penerbangan per hari, termasuk 50 penerbangan dengan misi menghancurkan sasaran.

Untuk menggantikan pesawat-pesawat Norwegia yang ditarik pulang, Inggris mengirim tambahan empat pesawat Tornado. Dari total 28 negara anggota NATO, hanya delapan anggota yang aktif dalam misi pengeboman di Libya, yakni AS, Inggris, Perancis, Kanada, Belgia, Denmark, Italia, dan Norwegia.

Keterlibatan Norwegia di Libya ini sempat memicu spekulasi bahwa serangan bom di pusat kota Oslo, 22 Juli lalu, didalangi oleh kelompok-kelompok teroris dari kalangan ekstremis Islam. Sebelum akhirnya terungkap bahwa justru seorang ekstremis ultrakanan anti-Islam yang melakukan pengeboman dan pembantaian yang menewaskan 76 orang tersebut.

Selain di Libya, Norwegia juga mengirim jet tempurnya ke medan perang di Afganistan, di bawah komandor International Security Assistance Force (ISAF) NATO.

AU Norwegia memiliki 57 pesawat F-16 seri A dan B, yang menjadi tulang punggung kekuatan udara negara tersebut. Pesawat-pesawat yang dikirim ke Libya berasal dari skuadron yang berpangkalan di Bodoe, Norwegia utara, dan Oerland, Norwegia tengah.

Sumber: AFP/GlobalSecurity/Military Balance 2010

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com