Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Sidang Darurat DK PBB Menguat

Kompas.com - 01/08/2011, 14:57 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Seruan untuk menggelar sidang darurat Dewan Keamanan PBB guna membahas isu Suriah menguat setelah sepanjang hari Minggu (31/7/2011) pasukan Suriah melancarkan serangan terhadap berbagai kota pusat demonstrasi anti-pemerintah, menewaskan sedikitnya 136 orang

Jerman dan Italia sudah mengajukan permohonan resmi untuk menggelar sidang darurat DK PBB. Sementara Presiden AS Barack Obama mengaku ngeri dengan tindak kekerasan dan kebrutalan yang dilakukan pemerintah Suriah terhadap rakyatnya sendiri.

Serangan yang dilakukan pada malam pertama bulan suci Ramadhan itu menewaskan tak kurang dari 100 orang di kota Hama, salah satu pusat demonstrasi terkuat. Serangan, yang melibatkan tank dan penembak jitu angkatan bersenjata Suriah, juga dilakukan terhadap kota Deir Ezzor, Herak, dan Al-Bukamal.

"Ini adalah salah satu hari paling mematikan sejak protes (anti-pemerintah) dimulai 15 Maret lalu," tutur Rami Abdel Rahmand, Kepala Siryan Observatory for Human Rights di Inggris.

Sidang darurat DK PBB bisa segera digelar Senin siang waktu New York (Selasa dinihari WIB), tetapi diragukan akan menghasilkan resolusi penting guna menghentikan langkah brutal pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad itu.

Hingga saat ini, 15 anggota DK PBB bahkan belum sepakat untuk sekadar mengeluarkan pernyataan mengecam tindak represi pemerintah Suriah terhadap para demonstran.

AS, Inggris, Perancis, Jerman, dan Portugal, sudah berminggu-minggu mendesak dikeluarkannya pernyataan mengutuk Suriah. Namun, seruan itu ditolak Rusia, China, India, Afrika Selatan, dan Brasil, yang marah dengan tindakan NATO mengebom Libya.

Rusia dan China, dua dari lima anggota tetap DK PBB, bahkan sudah mengancam akan menggunakan hak vetonya untuk menjegal setiap resolusi yang ditujukan kepada Assad. (AFP/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com