Dewan Nasional Transisi (TNC), kelompok oposisi yang menentang rezim Moammar Khadafy, menyatakan suasana belasungkawa selama tiga hari. Ini berlaku di seluruh wilayah Libya yang berada di bawah kontrol oposisi, yang bermarkas di Benghazi, Libya timur.
Pada hari Kamis malam, Ketua TNC Mustafa Abdul Jalil, dalam temu pers, mengatakan, ”Panglima pasukan oposisi Mayjen Abdul Fatah Yunis dan dua pengawalnya tewas ditembak oleh satuan pasukan tak dikenal.”
Abdul Jalil tidak menjelaskan di mana lokasi tewasnya Abdul Fatah Yunis dan bagaimana dia dapat kabar soal tewasnya panglima pasukan oposisi itu.
Diberitakan, jasad Abdul Fatah Yunis dan dua pengawalnya masih belum ditemukan. Dua pengawal yang tewas itu adalah kolonel Muhammad Khamis dan Mayor Nasser Madzkur.
Abdul Jalil menambahkan, sekelompok bersenjata menyerang Abdul Fatah Yunis.
Kisahnya, dia mendapat panggilan dari dekat kota Brega untuk menghadap komite yang beranggotakan empat hakim. Isu
Diduga ada rencana tentang perundingan rahasia yang dilakukan Abdul Fatah Yunis dan kubu Khadafy. Pemanggilan itu disinyalir murni menyangkut masalah militer karena kegagalan serangan pasukan oposisi memukul mundur loyalis Khadafy dari Brega, kota minyak.
Menurut Abdul Jalil, komandan satuan pasukan yang membunuh Abdul Fatah Yunis telah ditangkap.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.