Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Breivik Anggota Knights Templar?

Kompas.com - 29/07/2011, 16:04 WIB

"Salomo punya reputasi sebagai salah seorang paling bijaksana yang pernah ada dan dalam mitologi Arab dia menjadi orang yang bisa menempatkan setan dan jin dalam botol," kata Crawford. "Mungkin orang berpikir, jika Anda tinggal di tempat di mana Salomo dulu tinggal, Anda akan bisa mendapatkan kebijaksanannya melalui proses osmosis."

Selain itu, Knights Templar punya kekayaan yang mereka kumpulkan dari orang-orang Kristen yang saleh yang menyumbangkan uang dan harta untuk ordo tersebut. Para Templar juga mengelola uang dan properti para bangsawan dan anggotanya yang kaya dalam sistem semacam perbankan. "Apa yang orang lihat pada masa itu adalah jaringan luas properti Templar di seluruh Eropa Barat. Orang melihat mereka menyerap sejumlah besar uang dan sumber daya, kemudian mereka terus mendapatkan kabar buruk dari Latin Timur, bahwa kaum Muslim terus menang dan orang-orang Kristen terus kalah. Hal itu menimbulkan persoalan bagi para Templar," kata Crawford.

Ada juga kisah tentang harta yang hilang dari Templar di Siprus. Tidak ada yang tahu ke mana harta pergi atau mengapa bisa hilang. Jadi, kata Crawford, ada banyak hal yang bisa menjadi legenda dan mitos atau dimanfaatkan oleh orang aneh seperti Breivik.

Crawford mengatakan, dia tidak tahu mengapa Breivik tertarik pada Templar. Namun, dia mengatakan, Breivik sungguh salah paham tentang Templar. "Saya tidak tahu apa pun apakah mereka terlibat terorisme terhadap penduduk tak bersenjata. Jika mereka merasa perlu menentang Islam, mereka melakukannya di medan perang. Saat ada kesempatan, mereka punya relasi saling hormat dengan tetangga Muslim mereka sebagai manusia."

Namun, tentu saja, itu adalah sejarah. Dan, kekuatan Knights Templar terletak pada ruang-ruang kosong sejarah, ruang yang dapat dengan mudah dipengaruhi manusia dan para sutradara film.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com