Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

PBB Berjuang Kirim Pangan

Kompas.com - 27/07/2011, 04:01 WIB
Editor

Dolo, Selasa - PBB akan mengirim bantuan pangan darurat melalui udara pekan ini ke wilayah selatan Somalia yang terlanda kekeringan meski kelompok militan yang menguasai wilayah itu melarangnya sejak dua tahun lalu. Hal ini adalah intervensi krisis untuk mencegah pengungsi yang kelaparan tewas di sepanjang ”jalan kematian”, rute yang mereka tempuh menuju kamp pengungsian.

Upaya pengiriman bantuan lewat udara itu juga bertujuan mencapai sedikitnya 175.000 orang dari 2,2 juta orang Somalia yang belum bisa dibantu para petugas bantuan kemanusiaan.

Puluhan ribu orang telah pergi ke negara tetangga Kenya dan Etiopia dengan harapan mendapat bantuan di kamp pengungsi. Sebagian—seperti Isaac Bulle dan keluarganya—nyaris tak punya apa pun lagi.

”Saya harap kami bisa melintas ke Etiopia, tetapi kalau kami bisa mendapat bantuan di sini, kami akan tinggal di sini,” kata Bulle, yang bepergian dengan 2 istrinya dan 14 anak selama 25 hari dengan kereta keledai untuk mecapai Dolo, kota perbatasan Somalia. ”Tujuan kami hanyalah mendapatkan makanan. Bukan meninggalkan negeri.”

Memulai kembali pengiriman bantuan merupakan tantangan besar bagi Program Pangan Dunia (WFP). Staf WFP sebelumnya dilarang masuk wilayah itu oleh kelompok militan Al-Shabab.

Sebanyak 14 anggota WFP tewas di Somalia sejak 2008. Ranjau darat yang ditanam kelompok bertikai telah memutus ruas jalan utama ke Dolo. Jalur pendaratan pesawat juga rusak.

Pengiriman bantuan makanan ke empat distrik di Somalia selatan dekat perbatasan Kenya dan Etiopia bisa dimulai sebelum Kamis. Upaya ini bisa membantu puluhan ribu orang yang telah meninggalkan rumah mereka dengan harapan mencapai bantuan.

11 juta orang

PBB mengatakan, dua kawasan di Somalia menderita kelaparan dan 11 juta orang membutuhkan bantuan.

Dari Geneva, Komisi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mengatakan, sekitar 40.000 orang yang menderita kelaparan telah melarikan diri ke ibu kota Somalia, Mogadishu, sepanjang bulan lalu untuk mencari makanan dan air.

”Angka UNHCR memperlihatkan bahwa hampir 40.000 orang Somalia mengungsi karena kekeringan dan kelaparan sepanjang bulan lalu. Mereka berkumpul di Mogadishu untuk mencari pangan, air, tempat berlindung, dan bantuan lain,” kata Vivian Tan, juru bicara UNHCR.

WFP menghentikan operasi di Somalia selatan pada Januari 2009 setelah Al-Shabab mengusirnya. Setelah kelompok militan itu diusir di beberapa daerah dalam serangan yang dilakukan pasukan Uni Afrika—dibantu pasukan sekutu dan tentara Etiopia—garis depan telah bergerak cukup jauh sehingga WFP bisa masuk.

WFP itu berharap bisa mendirikan 70 titik distribusi di empat distrik. Hal itu jika pihak berwenang setempat yang memberi izin tidak berubah pikiran.(AP/AFP/DI)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke