Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa (1)

Kompas.com - 26/07/2011, 13:37 WIB

Isu-isu perbatasan yang terbuka dan imigrasi sekarang banyak menjadi bagian dari krisis Eropa hari-hari ini, yang mencakup keraguan atas masa depan keuangan zona euro. Partai-partai ekstrem kanan Skandinavia telah menentang bail-out keuangan Uni Eropa untuk anggota yang lebih lemah seperti Yunani dan Portugal. Penentangan itu menjadi sebuah ancaman nyata saat transaksi itu harus memperoleh persetujuan secara bulat di antara 27 anggota Uni Eropa. Harian konservatif Jerman, Die Welt, pada Mei, secara tepat melaporkan hal itu dengan menulis, "Perbatasan terbuka atau mata uang bersama tidak menyebabkan negara-negara (anggota Uni Eropa) menjadi merata pertumbuhannya. Sebaliknya, negara-negara itu berkeras untuk mempertahankan karakteristik nasional mereka."

Para politisi ekstrem kanan, dari Wilders hingga Marine Le Pen, pemimpin Front Nasional Perancis, dengan cepat dan tegas mengutuk serangan di Norwegia itu. Siv Jensen, pemimpin Partai Kemajuan Norwegia (yang berhaluan ultra kanan dan Breivik pernah menjadi anggotanya) berkata, "Serangan mengerikan dan bersifat pengecut yang kita saksikan bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mendasari masyarakat Norwegia."

Namun partai-partai itu memikat orang-orang yang mengunggulkan ras kulit putih dan kaum neo-fasis. Kelompok-kelompok itu, yang melebur, bermutasi dan bereformasi dengan frekuensi yang hebat, biasanya terdiri dari laki-laki muda dengan pendidikan yang minim dan miskin meski punya prospek untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka melihat hidupnya telah dirusak oleh negara yang angkuh dan peningkatan imigrasi dari Afrika dan Asia Selatan.

Sejumlah ideolog dalam kelompok-kelompok itu meramalkan, kehancuran ekonomi akan menghasilkan perlawanan bersenjata di Eropa. Seperti para calon pelaku jihad, penganut supremasi kulit putih dan orang-orang lainnya dalam kelompok ultra kanan dapat dengan cepat menemukan kontak dan penguatan di sebuah website dan forum diskusi online. (Bersambung....)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com