oslo, minggu
Salah satunya adalah peledakan bom berkekuatan besar di markas pemerintahan di Oslo pada pukul 15.30 waktu Oslo. Satu peristiwa lagi adalah penembakan di Pulau Utoya, lokasi pertemuan para pemuda pendukung Partai Buruh, yang berkuasa di Norwegia. Aksi penembakan ini terjadi dua jam setelah peledakan bom di Oslo.
Norwegia menerapkan sistem monarki konstitusional dengan raja bernama Harald V.
Polisi sudah mengidentifikasi pelaku pada dua kejadian itu. Diduga kuat, pelakunya hanya satu orang, yakni seorang pria Norwegia berambut pirang dan bermata biru. Kepolisian Norwegia menerima laporan bahwa pelaku lebih dari satu, tetapi kebenarannya belum
dipastikan.
Pelaku adalah seorang pria berusia 32 tahun. Dia seorang ”Kristen fundamentalis” yang gelisah dengan semakin banyaknya umat agama lain di Eropa.
Berdasarkan laporan media setempat, pria itu bernama Anders Behring Breivik, tetapi kepolisian belum bersedia menyebut identitas si pelaku. ”Tersangka mengirimkan pesan di internet. Ia mengaku seorang ”etnik” Norwegia dan seorang fundamentalis,” kata seorang polisi, Roger Andersen.
Andersen mengatakan, opini-opini politik si pelaku cenderung ”ke kanan” dan tergolong rasialis.
Televisi Norwegia, TV2, menyatakan, Breivik memiliki tinggi sekitar 183 sentimeter serta memiliki hubungan dengan kelompok ekstrem sayap kanan.
Breivik, si pelaku itu, pernah menjadi anggota Partai Kemajuan (FrP) yang beraliran kanan. Ketua FrP, Siv Jensen, meminta maaf karena Breivik pernah menjadi anggota partai pada periode 1999-2006. ”Pelaku tampil sebagai orang terlihat baik-baik dan jarang terlibat diskusi-diskusi politik,” kata Jensen.