Pemberontak garis keras itu melarang beberapa badan bantuan asing sejak tahun 2009. Mereka menuduh badan-badan bantuan itu sebagai mata-mata Barat dan misi Kristen.
Pemberontak menerapkan peraturan ketat soal distribusi bantuan, yang mengganggu karya kemanusiaan di daerah yang mereka kuasai.
WFP, UNDP, dan Kantor PBB untuk Somalia merupakan badan bantuan yang turut membantu krisis kemanusiaan di Somalia.