Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Bantah Ada Kelaparan

Kompas.com - 23/07/2011, 02:29 WIB

Mogadishu, Jumat - Kaum pemberontak Somalia, Kamis (21/7), menuduh PBB membesar-besarkan dampak buruk kekeringan yang melanda bagian selatan negara itu. PBB dituduh memolitisasi krisis kemanusiaan itu.

PBB menyatakan, bencana kelaparan melanda wilayah di Somalia selatan. Sekitar 3,7 juta orang menghadapi risiko kelaparan. Untuk itu PBB sedang mengupayakan bantuan besar- besaran.

Sebagian besar wilayah selatan negara yang terletak di Tanduk Afrika itu dikuasai kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Ulah kelompok ini selama empat tahun dipersalahkan sebagai turut memperburuk dampak kekeringan.

”Kami mengatakan, deklarasi PBB itu 100 persen salah dan merupakan propaganda tak berdasar. Memang ada kekeringan, tetapi keadaan tidak seburuk yang mereka katakan,” kata juru bicara Al Shabaab, Sheikh Ali Mohamud Rage, kepada media, Jumat.

PBB telah mengatakan, jika masyarakat internasional tidak menangani keadaan darurat itu segera, bencana kelaparan akan menyebar ke delapan kawasan Somalia selatan.

Pernyataan Rage itu kemungkinan besar akan membatalkan rencana-rencana organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan untuk mengirim bantuan darurat ke kawasan yang dikuasai pemberontak. Wilayah itu sebelumnya terputus dari jalur bantuan akibat ulah pemberontak. Kemudian pihak pemberontak mengatakan telah mencabut larangan bantuan.

Kelompok-kelompok bantuan menyambut gembira pencabutan larangan yang berlangsung selama dua tahun itu. Pemberontak malah mengimbau aliran bantuan untuk menghadapi kekeringan parah.

Dituduh agen Barat

Kekeringan, menurut PBB pekan ini, telah membuat daerah Bakool dan Lower Shabelle menderita bencana kelaparan. Namun, tidak semua organisasi diizinkan menyalurkan bantuan. ”Kelompok-kelompok yang sebelumnya dilarang tetap tidak kami terima untuk beroperasi di daerah kekuasaan kami,” kata Rage di radio Al Furqaan.

Program Pangan Dunia (WFP) PBB menarik diri dari Somalia selatan pada awal tahun 2010. Namun, WFP mengatakan akan bekerja di daerah-daerah yang masih mungkin. ”Al Shabaab bukanlah sebuah organisasi monolitis. Mereka yang menguasai berbagai bagian selatan bukan satu komando pengendali,” kata jubir WFP Emilia Casella. ”... Kami akan bekerja di mana kami bisa.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com