Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mata Pakistan, AS Lakukan Fitnah

Kompas.com - 22/07/2011, 15:28 WIB

KOMPAS.com - Lelaki sepuh, Ghulam Nabi Fai menjadi penghuni bui di Amerika Serikat sejak Selasa (19/7/2011). Menurut pihak AS, pria berusia 62 tahun itu bekerja untuk dinas rahasia Pakistan di Washington untuk melobi soal kemerdekaan Kashmir.

Dalam pandangan AS, Ghulam Nabi Fai tidak melapor diri sebagai agen negara asing. Maka dari itulah, dia ditahan.

Selain Ghulam, seorang lainnya, Zaheer Ahmad, warga AS keturunan Pakistan juga dikenakan tuduhan yang sama. Zaheer Ahmad saat ini diyakini berada di Pakistan, menurut warta AP dan AFP pada Jumat (22/7/2011). Keduanya terancam hukuman penjara maksimal lima tahun jika tuduhan ini terbukti di pengadilan.

AS, kemudian, menduga kedua orang ini memiliki kaitan dengan upaya pemerintah Pakistan mengucurkan dana jutaan dollar AS ke Dewan Kashmir Amerika untuk melobi sejumlah politisi AS terkait Kashmir. Dewan Kashmir Amerika ini diduga kuat dikelola Dinas Intelijen Pakistan (ISI)

Pemerintah AS mengatakan kelompok ini bahkan menyumbangkan uang untuk kampanye pemilihan umum, mendanai sejumlah konferensi, serta upaya lainnya termasuk bertemu dengan para pejabat Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri.

Namun, tudingan ini dibantah Dewan Kashmir Amerika. Dewan itu menegaskan lembaga ini hanya memiliki sedikit dana serta tidak menerima sumbangan apapun dari luar negeri. Kashmir adalah wilayah yang disengketakan India dan Pakistan, sejak kedua negara ini berpisah pada 1947.

Sementara itu, sejumlah analis mengatakan penangkapan Ghulam Nabi Fai ini akan memperburuk hubungan antara Washington dan Islamabad.  Hubungan kedua negara memburuk sejak AS menduga Dinas Intelijen Pakistan telah mengetahui keberadaan Osama bin Laden di negeri itu namun tak berbuat apa-apa.

Memang pemerintah Pakistan langsung melayangkan protes atas penangkapan dan tudingan pemerintah Amerika Serikat ini. "Pemerintah Pakistan sudah memasukkan protes melalui Kedubes AS di Islamabad, terutama soal fitnah Amerika terhadap Pakistan," demikian pernyataan resmi Kemenlu Pakistan.

Ungkapan protes juga datang dari organisasi separatis Kashmir, yang menganggap penahanan itu adalah sebuah konspirasi. "Kami mengutuk penangkapan Ghulam. Penangkapan itu bertujuan menekan suara yang menginginkan kemerdekaan Kashmir dari India," kata seorang anggota separatis Kashmir, Sabir Shah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com