Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan 162.000 Wisman Asal Timteng

Kompas.com - 21/07/2011, 15:15 WIB

AMMAN, KOMPAS.com — Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan asal Timur Tengah yang berkunjung ke Indonesia bisa mencapai 162.000 orang sepanjang 2011. Jumlah ini berarti meningkat sekitar 14 persen dibandingkan realisasi tahun 2010 yang sebesar 142.000 orang.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar Sapta Nirwandar, Rabu (20/7/2011) kemarin, di sela Indonesian Cultural Show 2011 di Amman Jordania. "Timur Tengah merupakan salah satu pasar utama dan fokus promosi pariwisata Indonesia," kata Sapta.

Timteng dijadikan pasar utama karena potensinya sangat besar, sedangkan jumlah wisatawan Timteng yang datang ke Indonesia masih relatif kecil. Sebagai gambaran, dari total 7,7 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia, pangsa Timteng hanyalah 5 persen. Masyarakat Timur Tengah umumnya mengalokasikan dana yang besar untuk wisata, lebih besar dibandingkan wisatawan dari negara lain. Sayangnya, mereka lebih banyak yang bertamasya ke Malaysia atau Thailand.

Menurut Sapta, masyarakat Timteng yang pergi ke Malaysia sudah mencapai 700.000 orang, atau hampir enam kali lipat dibandingkan yang datang ke Indonesia. Indonesia tidak seharusnya kalah karena Indonesia memiliki keragaman kekayaan budaya dan pariwisata yang lebih dahsyat dibandingkan Malaysia. Kondisi ini terjadi karena selama ini promosi wisata Indonesia ke Timteng belum begitu gencar.

Kendala lain, pariwisata Indonesia kurang didukung oleh akses penerbangan. Hingga kini, belum banyak rute penerbangan langsung dari Indonesia ke negara-negara Timteng atau sebaliknya. Adanya penerbangan langsung biasanya berpengaruh signifikan terhadap pariwisata karena biaya menjadi lebih murah dan waktu menjadi lebih cepat.

Untuk mendorong promosi pariwisata Indonesia ke Timteng, menurut Sapta, Kemenbudpar telah melakukan sejumlah strategi dan upaya. Salah satunya adalah bekerja sama dengan Kedubes Indonesia di Amman dengan menggelar Indonesia Cultural Show 2011. Dalam pertunjukan ini, ditampilkan beragam tarian dari Indonesia dan busana baju muslim.

Selain itu, terdapat pula kelompok tari dari beberapa provinsi, dengan jumlah 40 penari. Kemenbudpar, kata Sapta, juga meningkatkan keaktifan mengikuti pameran-pameran pariwisata internasional di negara-negara Timteng. Yang tidak kalah penting, menurut Sapta, adalah mendorong agar maskapai domestik seperti Garuda Indonesia membuka akses penerbangan langsung ke negara-negara Timteng.

Duta Besar Indonesia untuk Jordania dan Palestina Zainulbahar Noor mengatakan, saat ini tengah dijajaki penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Kementerian Kebudayaan Jordania mengenai pengelolaan warisan budaya.

"Penandatanganan paling lambat dilakukan pada Mei 2011, saat kita menggelar pameran budaya dan perdagangan di Amman," kata Zainulbahar.

Menurut Zainulbahar, dengan adanya MoU tersebut, diharapkan bisnis pariwisata kedua negara akan meningkat. (M Fajar Marta dari Amman, Jordania)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com