Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kita Tunggu Penjelasan Murdoch

Kompas.com - 18/07/2011, 08:50 WIB

Sudahkah pula Murdoch mengantisipasi hal-hal buruk lainnya, yang membuat News Corp batal mengakuisisi televisi berbayar terbesar Inggris, British Sky Broadcasting (BSkyB)? Pasar sahamnya juga anjlok. Iklim usaha Murdoch kini semakin buruk. News Corp bahkan berniat menjual beberapa media lain miliknya di Inggris, seperti The Sun dan The Sunday Times.

Tetap ada pertanyaan yang menggantung, mengapa Murdoch sampai melakukan kesalahan? Mungkinkah Murdoch tidak tahu perkembangan medianya, sampai ada praktik ilegal demi mendapatkan berita, ataukah malah dia sendiri yang mengatur semuanya itu?

Kini, para sahabat telah menjadi lawan. Murdoch benar-benar ditekan dan tertekan. Bersama anaknya, James, dan Rebekah Brooks, Murdoch harus mempertanggungjawabkan skandalnya di Parlemen Inggris, Selasa besok.

Michael Wolff, salah seorang penulis biografi Murdoch, mengatakan juga bingung, ”Mengapa dia (Murdoch) sampai melakukan hal itu?” seperti dimuat The Independent. Wolff sendiri tidak bisa menjawabnya sekalipun dia adalah orang paling dekat dengan Murdoch dibandingkan dua penulis lain, seperti Harry Evans atau Andrew Neil.

Wolff bahkan mengatakan, Murdoch sendiri pun akan bingung menjawab jika kepadanya ditanyakan tentang hal itu. Murdoch tidak pernah mengerti dirinya sekalipun tentang masa lalunya sendiri. Fokus energi Murdoch ”hanya” bagaimana membangun bisnisnya.

Hal serupa diungkap David Carr dalam tulisannya, ”Plowing Through the Door” di The New York Times. Murdoch ”cenderung membuat kekacauan”, Carr mengutip Wolff. Apa motif utama peretasan, kita tunggu jawaban Murdoch, Selasa besok di Parlemen Inggris. Motif politik, ekonomi, ataukah motif sosial lainnya? (PASCAL S BIN SAJU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com