Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murdoch Pasang Iklan Minta Maaf

Kompas.com - 17/07/2011, 08:38 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Konglomerat media Rupert Murdoch memasang iklan permintaan maaf kepada rakyat Inggris di tujuh surat kabar nasional, Sabtu (16/7/2011). Permintaan maaf itu terkait skandal penyadapan telepon terhadap ribuan warga oleh tabloid miliknya, News of the World. "Kami meminta maaf," kata Murdoch dalam iklan yang juga akan ditayangkan pda Minggu (17/7/2011) dan Senin (18/7/2011).

"Kami meminta maaf atas kesalahan yang kami lakukan. Kami sangat menyesal atas penderitaan yang dialami pihak-pihak yang menjadi korban," kata bos News Corp itu.

Sehari sebelumnya, Jumat (15/7/2011), dua pejabat penting kerajaan bisnisnya mengundurkan diri.

Yang pertama mundur adalah Rebekah Brooks yang mundur dari jabatan direktur News International, kelompok bisnis media Murdoch di Inggris. Dia pernah menjadi pemimpin editor News of the World.

Pengunduran diri Brooks disusul oleh pendahulunya, Les Hinton, yang juga pernah memimpin News of the World. Saat mengundurkan diri Hinton merupakan bos Wall Street Journal.

Murdoch mengawali permintaan maafnya dengan menemui keluarga Milly Dowler, seorang remaja yang ditemukan tewas setelah beberapa hari dinyatakan hilang. Staf News of the World diduga menyadap pesan suara ponsel remaja 13 tahun itu.

Kepolisian Inggris telah mengidentifikasi hampir 4.000 orang target penyadapan berdasarkan sejumlah dokumen yang diambil dari seorang penyelidik swasta yang bekerja bagi tabloid itu.

Tuduhan lain yang ditujukan pada tabloid minggu bertiras terbesar di Inggris itu adalah membayar polisi. Karena skandal itu, News of the World ditutup dan edisi terakhirnya terbit pekan lalu, Minggu (10/7/2011).

Iklan permintaan maaf itu menyatakan penyesalan karena tidak segera bertindak "untuk menyelesaikan masalah". Murdoch juga menyatakan bahwa meminta maaf tidaklah cukup.

Murdoch menyatakan tekadnya untuk mengambil "langkah konkret" untuk menyelesaikan masalah dan menebus kesalahan.

Murdoch dan putranya James, yang memimpin News International, dijadwalkan menghadap parlemen Inggris, Selasa (19/7/2011), untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait skandal penyadapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com