Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permohonan Maaf Murdoch Sehalaman

Kompas.com - 16/07/2011, 16:44 WIB

KOMPAS.com — Konglomerat media, Rupert Murdoch, memasang iklan permohonan maaf sehalaman penuh di sejumlah media massa Inggris. Menurut iklan itu, pihak Murdoch melalui News of The World telah melakukan kesalahan serius. "Kami meminta maaf atas kesalahan serius yang terjadi," begitu bunyi iklan tersebut.

Menurut warta AP dan AFP pada Sabtu (16/7/2011), tulisan di dalam iklan itu juga menyatakan penyesalan untuk tidak bertindak cepat menangani masalah kasus penyadapan telepon yang dilakukan News of the World. "Saya menyadari permintaan maaf tidaklah cukup. Bisnis kami dibentuk dalam sebuah ide kebebasan dan keterbukaan pers, seharusnya bisa menjadi kekuatan positif di masyarakat," kata pernyataan itu.

"Dalam beberapa hari ini, pada saat kami melakukan tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah dan memperbaiki kerusakan yang kami lakukan, Anda akan mendengar kabar lagi dari kami," demikian isi tulisan yang ditandatangani oleh Rupert Murdoch.

Polisi

Mantan pemimpin redaksi News of the World Andy Coulson yang pernah menjadi direktur komunikasi kantor Perdana Menteri David Cameron pada Maret tahun ini telah ditangkap polisi sebagai bagian dari penyelidikan penyadapan telepon. Dia sebelumnya telah mundur dari jabatan di kantor PM.

Mantan Wakil Perdana Menteri Lord Prescott meminta kepala kepolisian London Sir Paul Stephenson mundur dari jabatan. Sir Paul mendapat tekanan setelah mengemuka kabar yang menyebut dia menyewa mantan wakil editor News of the World Neil Wallis sebagai konsultan humas. Wallis juga telah ditangkap dalam kasus penyadapan telepon ini.

Selanjutnya, FBI akan menyelidiki laporan bahwa News Corporation milik Rupert Murdoch juga menyadap telepon korban serangan 11 September 2001.

Pada bagian lain, Aktor Jude Law kini menuntut koran The Sun dengan tuduhan melakukan penyadapan telepon. Tetapi, seorang juru bicara untuk News Internasional mengatakan, tuntutan tersebut sinis dan dengan sengaja mencoba menyeret The Sun ke isu penyadapan telepon.

Parlemen Inggris akan menanyai Murdoch dan Rebekah Brooks dalam sesi khusus dalam kasus penyadapan telepon. Akibat skandal penyadapan telepon ini, sejumlah editor dan orang terdekat Rupert Murdoch telah menyatakan mundur dari jabatan.

Direktur Eksekutif News International, konglomerasi media milik Rupert Murdoch, Rebekah Brooks, mengundurkan diri di tengah skandal penyadapan telepon. Dalam sebuah pernyataan dia mengatakan merasa sangat bertanggung jawab kepada orang-orang yang kami lukai perasaannya. Dia menjabat pemimpin redaksi News of the World ketika terjadi penyadapan telepon terhadap korban pembunuhan Milly Dowler.

Les Hinton, salah satu top eksekutif yang telah bekerja selama lebih dari setengah abad besama Rupert Murdoch, juga menyatakan mundur. Dalam pernyataannya dia mengaku tidak tahu atas apa yang terjadi, tetapi merasa layak untuk mundur.

Brooks bersama Rupert dan James Murdoch dijadwalkan akan bertemu anggota parlemen untuk ditanya seputar skandal penyadapan ini.

Kasus penyadapan ini mengemuka setelah keluarga Milly Dowler, seorang anak perempuan yang tewas dibunuh, tetapi teleponnya disadap oleh News of The World sehingga sempat dianggap masih hidup oleh keluarganya, terungkap.

Mingguan tersebut juga diperkirakan menyadap telepon milik para korban serangan bom di London, Juli 2005. Berikutnya diketahui tabloid yang termasuk dalam kerajaan media milik Rupert Murdoch ini kerap melakukan penyadapan terhadap sejumlah tokoh untuk keperluan pemberitaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com