Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DK PBB Kecam Pengeboman di Mumbai

Kompas.com - 14/07/2011, 10:59 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu (13/7) waktu setempat, mengutuk "sangat keras" serangan teror "kejam" di ibu kota komersial India, Mumbai, yang menewaskan 21 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

"Semua anggota Dewan Keamanan menyampaikan duka cita setulusnya dan simpati mendalam mereka kepada korban akibat tindakan sangat kejam ini dan kepada keluarga mereka, kepada rakyat, serta Pemerintah India," demikian isi pernyataan pers yang dibacakan Duta Besar Jerman untuk PBB Peter Wittig yang merupakan Presiden DK untuk Juli.

DK menegaskan kembali terorisme dalam segala bentuk dan perwujudannya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap keamanan dan perdamaian internasional. Setiap tindakan teror adalah kejahatan dan melanggar hukum, tak peduli latar belakangnya, di mana saja, kapan saja, dan dilakukan oleh siapa saja, kata Wittig sebagaimana dilaporkan Xinhua.

"Anggota Dewan Keamanan menyampaikan kembali tekad mereka untuk memerangi segala bentuk terorisme, sejalan dengan tanggung jawab berdasarkan Piagam PBB," katanya.

Tiga ledakan mengguncang ibu kota ekonomi India, Mumbai, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Rabu, sehingga menewaskan sedikitnya 21 orang, melukai 141 orang, kata pemerintah setempat yang menduga itu adalah serangan teror.

Komisaris Polisi Arup Patnaik di Mumbai mengatakan, tiga ledakan terjadi antara pukul 18.54 dan 19.05 waktu setempat di daerah yang dipenuhi orang pada malam itu. Ledakan pertama terjadi di Bazaar Zaveri, yang padat pengunjung, di Mumbai Selatan. Ledakan kedua, yang lebih kuat, di Opera House, yang juga berada di Mumbai Selatan. Satu menit kemudian dan yang ketiga terjadi di satu pemberhentian bus di Dadar Barat, Mumbai tengah, di dekat stasiun kereta pada pukul 19.05.

Itu adalah serangan teror besar pertama di kota tersebut setelah pengepungan tahun 2008, yang menewaskan 160 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com