Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bayi Bisa Berukuran "Raksasa"

Kompas.com - 12/07/2011, 11:03 WIB

KOMPAS.com — Fenomena ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan fantastis kini semakin sering ditemukan. Salah satu yang terbaru adalah bayi seberat 7,3 kilogram yang lahir di sebuah rumah sakit di Longview, Texas, Amerika Serikat.

Bayi dari pasangan Janet Johnson dan Michael Brown yang diberi nama JaMichael ini lahir melalui operasi caesar pada  Jumat (8/7/2011) pagi.  Berat bayi tersebut melebihi perkiraan para dokter sekitar 1,8 kilogram.

Kasus lahirnya bayi dengan bobot jauh di atas normal juga pernah ditemukan di Indonesia. Pada 2009, pasangan Hasanuddin (50) dan Ani (41) yang merupakan warga Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, melahirkan bayi laki-laki seberat 8,7 kilogram.

Bayi tersebut kini masih tercatat di Museum Rekor Indonesia  sebagai bayi terberat di Indonesia, yang memecahkan rekor sebelumnya  6,9 kilogram yang terlahir pada tahun 2007.

Dalam istilah medis, bayi yang lahir dengan berat yang jauh di atas normal merupakan akibat dari suatu kondisi atau kelainan sang ibu yang disebut diabetes gestasional.  

Menurut  Dr David Kendall, pakar dari American Diabetes Association, kondisi tersebut timbul ketika seorang ibu hamil memproduksi sejenis hormon yang membuat tubuhnya menjadi resisten terhadap insulin.

Karena insulin dalam tubuh ibu hamil tidak berfungsi semestinya, kadar gula dalam darah akan tinggi, dan kadarnya lalu disalurkan kepada sang bayi. Kata Kendall, terkadang muncul istilah "sugar babies" karena bayi tumbuh bongsor akibat tingginya kadar gula dalam darah.

Padahal, bayi sebenarnya tidak membutuhkan semua gula atau sumber energi tersebut sehingga gula disimpan dalam tubuh dalam bentuk cadangan lemak. Menurut Kendall,  1 di antara 10 ibu di AS mengalami kondisi ini, tetapi biasanya dapat dikendalikan melalui pengaturan diet atau pemberian insulin. Jumlah kasus diabetes gestasional memang terus meningkat. Di AS, misalnya, menurut riset para ahli dari Colorado yang dipublikasi dalam Diabetes Care Journal, kasus diabetes gestasional naik dua kali lipat tahun 1994 hingga 2002.

Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes gestasional biasanya akan mengalami problem kesehatan saat lahir.  Bayi JaMichael, misalnya, harus dirawat di ruang ICU khusus bayi karena gangguan pernapasan dan wajib menjalani perawatan untuk mengendalikan gula darah.

Menurut Mayo Clinic, wanita yang mengalami diabetes gestasional berisiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi dan cenderung mengidap diabetes tipe 2 saat beranjak dewasa. Melakukan olahraga dan diet sehat dapat membantu menurunkan risiko tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com