Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najib Bantah Polisi Malaysia Brutal

Kompas.com - 11/07/2011, 12:43 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memuji polisi negara itu karena sukses meredam aksi unjuk rasa Bersih 2.0 pada Sabtu (9/7/2011). Najib menyatakan polisi telah bertindak dengan profesionalisme tinggi.

Dia mengatakan, pihak kepolisian telah memberi para peserta unjuk rasa yang ditahan "makanan yang baik" dan ruangan untuk berdoa. "Jadi, tolong, jangan menuduh kami dengan kebrutalan polisi," katanya pada Majelis Himpunan Perdana yang diselenggarakan oleh biro informasi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) di Putra World Trade Centre, Minggu, sebagaimana diberitakan New Straits Times, Senin (11/7/2011).

Dalam unjuk rasa yang berakhir rusuh dan seorang meninggal serta 1.600 orang ditahan itu, Najib mengatakan, polisi tidak menganiaya para demonstran. "Polisi menggunakan kekuatan minimal. Tidak ada kontak fisik dengan demonstran." Dia membantah bahwa seorang pendukung Bersih, Baharudin Ahmad, meninggal karena aksi kekerasan oleh polisi. "(Kematiannya) bukan karena unjuk rasa. Itu karena alasan kesehatan. Tidak ada kekerasan fisik sama sekali," tegas Najib.

Masih menurut New Straits Times, Najib meminta mayoritas masyarakat Malaysia yang diam untuk menyuarakan pendapat mereka. "Berhentilah menjadi mayoritas yang diam. Ada banyak cara Anda dapat menyuarakan pendapat Anda, misalnya, melalui situs jejaring sosial. Inilah waktunya orang menyatakan dan berpendapat tentang bagaimana perasaan mereka tentang unjuk rasa itu." kata Najib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com