Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Malaysia: Anwar Ibrahim Itu Oportunis

Kompas.com - 11/07/2011, 11:42 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyebut tokoh oposisi negara itu, Anwar Ibrahim, seorang oportunis. Anwar disebut Najib merupakan dalang dari demonstrasi Bersih 2.0 pada Sabtu lalu dan berujung rusuh dengan seorang tewas dan sebanyak 1.600 orang ditahan. Aksi unjuk rasa tersebut dinilai ilegal dan sangat merusak citra Malaysia di mata dunia.

Najib menggambarkan aksis unjuk rasa itu sebagai rencana putus asa Anwar untuk memanipulasi rakyat agar mendapatkan dukungan mereka. Ia mengatakan, posisi Anwar terjepit di tengah meningkatnya dukungan rakyat terhadap pemerintah, menyusul berbagai kebijakan pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan.

Setelah aksi demonstrasi Bersih pada hari Sabtu itu, Najib, Minggu, harus menjelaskan kondisi terakhir negaranya kepada sekitar 6.000 perwakilan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). "Situasi menuntut penjelasan jujur kepada anggota partai dan pendukung kami. Mereka ingin tahu posisi pemerintah dan sebagai Perdana Menteri dan Presiden UMNO, saya harus menjelaskan masalah ini kepada mereka dengan jelas," katanya sebagai dikutip The Star, Senin (11/7/2011).

Namun, aksi unjuk rasa itu tidak membatalkan rencana kunjungan ke luar negerinya. Hari ini Najib akan berangkat ke Turkmenistan, Inggris, dan Vatikan. Ia dijadwalkan kembali pada 26 Juli. Ditanya apakah tepat baginya tetap pergi keluar negeri dalam situasi negara sedang galau seperti saat ini? Najib menjawab bahwa dia akan kembali jika situasi menuntut kehadirannya di Malaysia.

"Saya sepanjang waktu berkomunikasi. Tidak masalah jika saya di Turkmenistan atau Kota Kinabalu. Kami selalu bisa membuat keputusan dan mengeluarkan instruksi (dari mana saja). Namun, jika membutuhkan kehadiran saya, saya bisa naik pesawat dan kembali dalam sekejap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com