Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OKI Keluarkan Resolusi Pengakuan Palestina

Kompas.com - 01/07/2011, 02:48 WIB

Astana, Kompas - Sidang ke-38 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Konferensi Islam, yang berganti nama menjadi Organisasi Kerja Sama Islam, menyepakati dukungan pengakuan negara Palestina dengan wilayah perbatasan tahun 1967 dan Jerusalem sebagai ibu kota.

Dukungan itu akan dibawa dalam Sidang Majelis Umum PBB bulan September mendatang. Selain itu, lahir kesadaran bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di negara OKI dan semua upaya damai dalam menyelesaikan berbagai konflik di sejumlah negara Islam.

Demikian, antara lain, kesepakatan sidang ke-38 Dewan Menteri Luar Negeri (CFM) OKI yang disampaikan Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu di Astana, Kazakhstan, Kamis (30/6), seusai upacara penutupan sidang.

”Langkah pentingnya adalah membangun perdamaian, kerja sama, dan pembangunan bagi umat yang didukung dengan stabilitas politik,” ujarnya.

Menurut Ihsanoglu, paling tidak ada tiga pasal kesepakatan yang menegaskan posisi OKI memberikan dukungan kepada kemerdekaan Palestina. Hal ini termasuk kecaman terhadap Israel yang terus melakukan kekerasan dan menduduki wilayah Palestina.

Tentang perubahan nama dan lambang, menurut Ihsanoglu, itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas organisasi dan penegasan kerja sama antarnegara anggota OKI. Upaya itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup umat Islam di berbagai bidang.

Sebelumnya, Ihsanoglu juga mengadakan sejumlah pertemuan bilateral untuk mengajak masyarakat internasional memberikan pengakuan negara Palestina. Pertemuan itu, antara lain, dilakukan Sekjen OKI dengan kepala delegasi anggota OKI, seperti Maroko, Sierra Leone, Suriname, Somalia, dan Kirgistan, juga dengan bukan anggota seperti Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, Baroness Warsi Sayeda dari Inggris, dan Utusan Khusus AS untuk OKI Rasyad Hussein.

”Pembicaraan bilateral itu difokuskan untuk mendukung program OKI dan memobilisasi dukungan untuk pengakuan negara Palestina dalam Majelis Umum PBB pada September mendatang,” ujar Ihsanoglu.

Program ekonomi

Menteri Luar Negeri Kazakhstan Yerzhan Kazykhanov mengatakan, program ekonomi untuk memakmurkan umat Islam perlu dilakukan segera. Kemakmuran akan melahirkan stabilitas politik yang amat berharga bagi upaya meningkatkan kualitas umat Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com