Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Pasok Senjata Via Udara ke Oposisi

Kompas.com - 30/06/2011, 03:05 WIB

Kairo, Kompas - Kelompok oposisi diberitakan berhasil menguasai kota kecil Bir al-Ghanem, hanya 65 kilometer di barat daya Tripoli, ibu kota Libya. Menurut harian Le Figaro edisi Rabu (29/6), Perancis mulai memasok senjata melalui parasut-parasut via udara kepada kelompok oposisi untuk membantu mereka bisa cepat mencapai Tripoli.

Le Figaro mengutip dokumen intelijen dari seorang pejabat yang mengungkapkan, ”Jika oposisi berhasil mencapai pinggiran Tripoli, hal itu memungkinkan penduduk menggerakkan intifadah melawan Moammar Khadafy.”

Kelompok oposisi juga diberitakan berhasil menguasai gudang senjata dan amunisi di wilayah Al Qaa, sekitar 25 kilometer di selatan kota Zintan yang terletak di pegunungan barat Libya. Di gudang tersebut terdapat berbagai jenis roket dan artileri yang bisa membantu semangat pasukan oposisi mencapai Tripoli.

Pasukan oposisi juga berhasil menghentikan upaya loyalis Khadafy menyerang kota Bir al-Ayad di pegunungan barat. Upaya loyalis Khadafy mencapai kota Bir al-Ayad bertujuan mengepung pasukan oposisi agar sulit memasuki Tripoli.

Di Benghazi, Menteri Peradilan Dewan Transisi Nasional (TNC) Muhammad al-Alaqi kepada harian Inggris berbahasa Arab, Al Hayat, menegaskan, kelompok oposisi akan melaksanakan penangkapan atas Khadafy sesuai perintah Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) hari Senin (27/6).

ICC, atas permintaan jaksa penuntut Luis Moreno-Ocampo, mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Khadafy (69), putranya, Saif al-Islam (39), dan Kepala Intelijen Abdullah al-Senussi (62) atas tuduhan pembunuhan dan penganiayaan sejak meletus unjuk rasa antirezim pada pertengahan Februari 2011.

Al-Alaqi mengungkapkan, kelompok oposisi telah membentuk satuan komando untuk menangkap Khadafy dan keluarganya jika kelompok oposisi sudah berhasil memasuki Tripoli. ”Saya berharap akan mendoakan jenazah Khadafy beberapa pekan mendatang,” ungkap Al-Alaqi kepada Al Hayat.

Salah seorang juru bicara TNC, Mahmud Shamam, menegaskan, tidak ada peluang lagi menggelar pembicaraan langsung dengan rezim Khadafy. Sebelum ini, TNC melakukan perundingan tidak langsung dengan rezim Khadafy yang digelar di Perancis dan Afrika Selatan untuk mencapai kesepakatan tentang mekanisme mundurnya Khadafy dari kekuasaan.

Komite sanksi Dewan Keamanan PBB juga diberitakan menjatuhkan sanksi cekal ke luar negeri kepada istri Khadafy, Sofiah Farkash, dan membekukan asetnya di luar negeri.

Sejak Februari lalu, PBB memasukkan Khadafy dan keluarga ke dalam daftar hitam, tetapi Rusia menghalangi Sofiah Farkash masuk ke dalam daftar cekal ke luar negeri dan asetnya di luar negeri dibekukan. Rusia baru pekan lalu menyetujui Sofiah Farkash dicekal ke luar negeri dan setuju pula soal pembekuan asetnya di luar negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com