Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OKI Lakukan Swakritik

Kompas.com - 30/06/2011, 02:52 WIB

Astana, Kompas - Pertemuan ke-38 menteri luar negeri anggota Organisasi Konferensi Islam mengharapkan langkah nyata peningkatan kemakmuran umat Islam. Secara politik, perubahan menuju pemerintahan demokratis di sejumlah negara Islam patut disyukuri. Imam Prihadiyoko

Namun, masih dibutuhkan kerja sama erat dunia Islam untuk menyejahterakan umat. Demikian terlontar dalam pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Astana, Kazakhstan, Rabu (29/6), yang dibuka Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev di Istana Kemerdekaan Kazakhstan, Selasa lalu, dan ditutup Kamis ini.

Nazarbayev mengungkapkan, OKI perlu meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan dunia Islam yang damai dan maju, terutama di bidang ekonomi, keuangan, serta penguasaan sains dan teknologi.

”Mengapa perguruan tinggi Islam tidak menjadi trend setter di dunia, padahal kita mempunyai kemampuan? Mengapa dunia Islam tidak menguasai keuangan, padahal kita punya kemampuan untuk itu?” ujar Nazarbayev.

Dunia Islam, menurut dia, perlu membuat langkah konkret untuk mewujudkan kemakmuran umat lewat kerja sama bisnis.

Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan, perkembangan menuju demokrasi yang terjadi di Tunisia dan Mesir perlu mendapat perhatian OKI. Ia berharap perkembangan demokrasi yang terjadi segera diikuti dengan pembangunan ekonomi yang akan memakmurkan umat.

”Dunia Islam menghadapi masalah pembangunan serius akibat stabilitas, persatuan, dan penguatan solidaritas yang belum terwujud,” ujar Ihsanoglu.


Perlemah citra

Ihsanoglu mengungkapkan sejumlah keprihatinan yang masih terjadi di OKI. Konflik internal masih terjadi di sejumlah negara. Ini bisa memperlemah citra dan kondisi umat Islam. Apalagi, dunia Islam masih menghadapi fobia Islam yang tidak hanya terjadi di Eropa dan belahan dunia lain, tetapi juga di sejumlah negara Islam sendiri.

Dunia Islam, menurut Ihsanoglu, perlu menghadapi fobia Islam dengan memperkuat kerja sama antarnegara anggota OKI serta terus menyebarluaskan Islam yang damai dan maju.

”Fobia Islam menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan usaha menciptakan stabilitas dan keamanan di dunia Islam. Selain itu, perlu juga langkah konkret untuk mewujudkan kemakmuran serta penguasaan sains dan teknologi,” ujar Ihsanoglu.

Itu sebabnya, menurut dia, berbagai konflik internal yang masih terjadi di sejumlah negara Islam perlu segera diselesaikan. Langkah-langkah penyelesaian konflik internal sudah dilakukan OKI dengan berbagai pertemuan dialog.

”Inilah langkah OKI yang terus berusaha terlibat untuk menjembatani berbagai pertemuan demi mempercepat penyelesaian masalah di sejumlah negara yang masih menghadapi konflik internal,” kata Ekmeleddin Ihsanoglu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com