Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bashar Bukan Lagi Presiden Saya!"

Kompas.com - 24/06/2011, 19:14 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Bak menu reguler, saban habis sembahyang Jumat, oposisi Suriah mengumumkan unjuk rasa menentang rezim Presiden Bashar al-Assad. Hal yang sama terjadi pada Jumat (24/6/2011) sebagaimana warta AP dan AFP.

Lalu, pada laman Facebook mereka tertera slogan demonstrasi. Salah satunya berbunyi, "Bashar Bukan Lagi Presiden Saya!"

Ada juga tambahan kalimat, "Pemerintahan Bashar Tidak Lagi Mewakili Saya!"

Sejatinya, seruan itu dikeluarkan setelah Presiden Bashar menjanjikan dialog dan reformasi dalam pidatonya yang ketiga kepada rakyat sejak awal aksi demonstrasi. Namun, kalangan oposisi menepis tawaran reformasi itu dan menyebut pernyataan itu hanya di bibir dan tidak cukup.

Nyatanya, operasi militer Suriah baru-baru ini di kawasan utara negara itu menyebabkan banyak pengungsi Suriah meninggalkan desa mereka. Turki, tetangga Suriah di utara, mengatakan, lebih dari 1.500 orang sudah menyeberang ke perbatasan setelah pasukan Suriah dan tank-tank mereka masuk ke desa Khirbet al-Jouz. Namun, secara total sudah sekitar 11.700 pengungsi Suriah menyeberang dan mencari perlindungan di Turki.

Pada bagian lain, Uni Eropa (UE) pun sudah memperbesar sanksi terhadap Suriah. Organisasi itu sudah mencantumkan nama tiga anggota Pengawal Revolusi Iran dan empat orang Suriah ke daftar nama orang yang aset-asetnya dibekukan dan dicekal masuk.

Jurnal resmi UE menyebutkan, ketiga anggota Pengawal Revolusi Iran yang diberi sanksi itu selama ini menyediakan peralatan dan dukungan untuk membantu rezim Suriah membasmi aksi protes di Suriah.

UE juga sudah merancang sebuah deklarasi bersama yang mengecam kekerasan yang mengejutkan dan tidak bisa diterima oleh rezim yang terus dilakukan oleh rezim Suriah terhadap rakyat mereka sendiri. Para pemimpin UE diperkirakan akan mengeluarkan deklarasi tersebut, Jumat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com